Kreasi Ibu-ibu di Polman, Sulbar, Olah Rumput Laut Jadi Aneka Kue dan Jus

Konten Media Partner
10 September 2020 8:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Olahan makanan dan minuman dengan bahan dasar rumput laut. Foto: Frendy/sulbarkini
zoom-in-whitePerbesar
Olahan makanan dan minuman dengan bahan dasar rumput laut. Foto: Frendy/sulbarkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah pandemi virus corona, sekelompok ibu rumah tangga di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, berupaya meningkatkan sumber perekonomian dengan mengembangkan olahan makanan dan minuman berbahan dasar rumput laut.
ADVERTISEMENT
Harmia (48), mengatakan olahan makanan dan minuman dari rumput laut itu sudah lama dikembangkan ibu-ibu yang tergabung dalam Unit Kegiatan Masyarakat (UKM) Samaturu di Kelurahan Latonra, Kecamatan Polewali, Polewali Mandar.
Selain diolah menjadi minuman segar seperti jus, rumput laut yang dibudidayakan warga setempat juga diolah menjadi makanan ringan, seperti kerupuk, aneka macam kue, hingga permen. Segelas jus rumput laut dihargai Rp 5 ribu, kerupuk dijual seharga Rp 70 ribu rupiah per kilogram, kue dijual seharga Rp 30 ribu per loyang dan permen Rp 1.000 per biji.
Meskipun bahan baku rumput laut mudah didapatkan, Harmia mengaku kendala yang mereka hadapi adalah pengolahan yang membutuhkan waktu yang cukup lama.
ADVERTISEMENT
"Butuh waktu sekitar 10 hari, mulai dari proses pengeringan hingga pengolahan," kata Harmia yang juga Ketua UKM Samaturu, Rabu (9/9).
Olahan makanan dan minuman dari rumput laut itu dipasarkan ke orang terdekat dan tetangga. Foto: Frendy/sulbarkini
Menurutnya, sebelum dikeringkan, rumput laut terlebih dahulu dicuci bersih dan direndam menggunakan air kapur atau air tajin.
"Itu fungsinya untuk menghilangkan bau amis pada rumput laut. Proses perendaman dilakukan semalaman kemudian dikeringkan sepanjang hari, dilakukan sebanyak tiga kali," tuturnya.
Selain proses pengolahan yang membutuhkan waktu yang lama, olahan makanan dan minuman dari rumput laut ini juga terkendala pemasaran. Pesanan hanya datang dari orang terdekat saja.
"Belum banyak peminat, pesanan hanya datang dari orang terdekat saja. Sesekali ada dari dinas-dinas tertentu," ujar Harmia.
Ia menuturkan, UKM Samaturu yang dipimpinnya terbentuk sejak tahun 2012 lalu dan telah mendapat pembinaan dari Dinas Kelautan dan Perikanan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat.
ADVERTISEMENT
"Kami juga sudah pernah mendapat bantuan peralatan dari pemerintah. Harapannya ke depan, olahan makanan dan minuman dari rumput laut ini banyak diminati sehingga bisa mendongkrak perekonomian warga setempat," tandasnya.