Cerita Zulfikar kala Melihat Istrinya yang Hamil Tua Tertimbun Longsor

Konten Media Partner
4 Januari 2019 11:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cerita Zulfikar kala Melihat Istrinya yang Hamil Tua Tertimbun Longsor
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
(Foto: Lokasi longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Sumber Foto: Nandi).
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Pupus sudah harapan Zulfikar (26 tahun), salah satu korban bencana alam tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Niatnya untuk menyenangkan sang istri dengan menikmati malam tahun baru bersama tidak bisa terwujud.
Dalam kejadian bencana alam tanah longsor tersebut, Zulfikar kehilangan istri tercintanya yang sedang hamil menginjak 7 bulan. Istri Zulfikar, Rita (18) adalah salah satu korban meninggal dunia.
"Saat kejadian, saya di tempat kerja di PLTA Banten yang tempatnya berseberangan dengan kampung istri saya. Cukup terlihat saat kejadian longsor itu," kata Zulfikar, Jumat (4/1).
Zulfikar menjelaskan, sebelum musibah terjadi, ia sudah punya rencana mengajak istrinya menikmati malam pergantian tahun dengan gemerlapnya kembang api. Ia pulang kerja lebih awal, sekitar pukul 17.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Saya mau pulang lewat sungai, kan enggak ada jembatan, tapi saya balik lagi ke tempat kerja karena cuaca hujan. Duduk depan teras tempat bekerja, saya mikir marah enggak yah istri kalau enggak pulang. Sudah janji soalnya ngajak tahun baruan di Cisolok di teman sambil melihat kembang api," kata Zulfikar.
Cerita Zulfikar kala Melihat Istrinya yang Hamil Tua Tertimbun Longsor (1)
zoom-in-whitePerbesar
(Foto: Zulfikar, suami Rita (18 tahun), salah satu korban meninggal dunia Longsor Cisolok. Sumber: Nandi).
"Sekitar jam 18.15 WIB terdengar suara batu jatuh, dari kejauhan terlihat ada longsor. Saya sudah ucap alhamdulillah karena longsor sempat berhenti. Sekitar 10 detik, datang lagi longsor susulan, saya lihat jelas rumah istri saya tergerus longsoran," katanya.
"Nah, beberapa menit kemudian langsung pulang diantar teman, enggak ada firasat sama sekali akan ada kejadian seperti ini," katanya.
ADVERTISEMENT
Masih kata Zulfikar, saat sampai ke lokasi longsor ia mendapati kabar istrinya tertimbun, sementara kedua orang tuanya selamat. Malam itu juga dia langsung mencari istrinya. Namun karena cuaca hujan, banyak yang melarangnya turun ke lokasi longsor.
"Saya sudah ke lokasi lumpur. Banyak yang narik karena hujan dan lumpur masih terus bergerak, besoknya hari Selasa, istri saya pertama ditemukan, terus adik istri saya juga ditemukan tidak jauh," katanya.