news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Penjelasan Ending Film Perewangan, Akhir yang Mengejutkan dari Teror Mistis

13 Maret 2025 11:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sinema Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penjelasan ending film Perewangan. Foto: Pexels.com/BOOM
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penjelasan ending film Perewangan. Foto: Pexels.com/BOOM
ADVERTISEMENT
Penjelasan ending film Perewangan mengungkap konsekuensi mengerikan dari perjanjian dengan makhluk gaib demi kekayaan.
ADVERTISEMENT
Film horor ini diproduksi oleh MD Pictures dan disutradarai oleh Awi Suryadi, sosok di balik kesuksesan KKN di Desa Penari.
Kisahnya diadaptasi dari kisah nyata yang viral di media sosial X pada tahun 2023 dan dibintangi oleh Davina Karamoy sebagai karakter utama.

Penjelasan Ending Film Perewangan

Ilustrasi penjelasan ending film Perewangan. Foto: Pexels.com/Photo By: Kaboompics.com
Dikutip dari mdentertainment.com, berikut adalah penjelasan ending film Perewangan, yang memperlihatkan kenyataan mengerikan di balik teror yang menimpa keluarga Maya.
Sejak awal, Maya telah merasakan keanehan setelah kematian ayahnya, terutama karena sikap kedua pamannya yang serakah ingin menguasai harta peninggalan keluarga.
Namun, seiring berjalannya waktu, Maya menyadari bahwa ancaman terbesar bukan berasal dari manusia, melainkan makhluk gaib yang mengincar nyawa anggota keluarganya.
Ketakutan Maya semakin menjadi ketika ibunya, Sudarsih, yang selama ini sakit-sakitan dan jarang berbicara, mulai menunjukkan perilaku aneh.
ADVERTISEMENT
Tubuhnya yang lemah tiba-tiba memiliki kekuatan yang tidak wajar, dan matanya sering kosong seperti berada dalam kendali makhluk lain.
Kejadian-kejadian mistis mulai terjadi di rumah mereka, seperti suara langkah kaki tanpa sosok, bayangan yang bergerak sendiri, serta bisikan yang terus memanggil nama Maya.
Situasi ini membuat Maya semakin yakin bahwa ada kekuatan jahat yang berusaha menghabisi keluarganya satu per satu.
Puncak ketegangan terjadi ketika Maya menemukan fakta mengejutkan bahwa semua ini adalah akibat dari perjanjian yang dibuat ibunya dengan perewangan.
Sudarsih telah bersekutu dengan makhluk tersebut demi kesuksesan usaha keluarganya, tetapi sebagai gantinya, mereka harus menyerahkan tumbal tujuh turunan.
Kesepakatan tersebut menjadi kutukan yang tidak bisa dihentikan begitu saja. Selama bertahun-tahun, keluarga Maya telah kehilangan beberapa anggota karena perewangan, dan kini giliran Maya yang menjadi target berikutnya.
ADVERTISEMENT
Dalam momen menegangkan, Maya mencoba mencari cara untuk menyelamatkan diri.
Ia berusaha melarikan diri dari rumah dan mencari bantuan, tetapi setiap upaya selalu digagalkan oleh kekuatan tak kasat mata yang mengendalikan keluarganya.
Pamannya yang serakah pun mengalami nasib tragis ketika mencoba mengambil keuntungan dari situasi ini, hanya untuk akhirnya menjadi korban perewangan.
Pada adegan puncak, Maya harus menghadapi ketakutannya dan melawan makhluk tersebut. Ia menyadari bahwa tidak ada cara mudah untuk membatalkan perjanjian ibunya.
Satu-satunya harapan adalah menghentikan siklus tersebut dengan mengorbankan dirinya atau mencari celah untuk memutus ikatan perewangan dengan dunia manusia.
Pertarungan batin dan fisik antara Maya dan makhluk gaib itu mencapai titik dramatis, dengan atmosfer mencekam yang membuat penonton tegang hingga akhir.
ADVERTISEMENT
Film ini berakhir dengan meninggalkan tanda tanya besar tentang nasib Maya. Apakah ia berhasil melepaskan diri dari kutukan, atau justru harus menjadi bagian dari perjanjian tersebut?
Kesan menyeramkan tetap melekat, terutama karena film ini menggambarkan bahwa konsekuensi dari keserakahan tidak bisa dihindari begitu saja.
Ending yang ambigu dan penuh ketegangan membuat film ini semakin terasa menakutkan dan berkesan bagi penontonnya.
Penjelasan ending film Perewangan menunjukkan bahwa perjanjian dengan kekuatan gaib bukanlah jalan keluar tanpa risiko.
Film ini tidak hanya menyajikan horor mencekam, tetapi juga menyampaikan pesan moral tentang harga yang harus dibayar atas ambisi yang tak terkendali. (Shofia)
ADVERTISEMENT