5 Manfaat Event Tur Sepeda

Sigit Budi
Blogger, travel, kuliner, wisata founder komunitas koperblogg
Konten dari Pengguna
22 Agustus 2017 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sigit Budi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
5 Manfaat Event Tur Sepeda
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
foto : Tour de Singkarak
Perancis terkenal mempunyai salah satu event olah raga sepeda tertua yakni “Tour de France”, telah dimulai sejak tahun 1903. Tak heran banyak media massa dunia meliput event tersebut. Lewat liputan media massa, sudah banyak keindahan alam dan budaya unik pusat mode dunia ini terekspose ke seluruh dunia. Lance Armstrong menjadi legenda di Tour de France, pembalap asal Amerika ini berhasil menjadi juara 6 kali berturut-turut. (1986-1992)
ADVERTISEMENT
Bagaimana kaitan dengan industri kepariwisataan? Tentu ada, Tour de France selalu diikuti oleh pembalap-pembalap sepeda dari seantero bumi, apakah motivasi kru hanya ikut lomba? Selain mendukung jagoan berlomba, mereka juga ingin melihat dan menikmati negeri seindah Perancsi secara langsung tidak dari media. Sebuah pengalaman tersendiri bagi siapapun, pastinya akan diceritakan kepada saudara, teman atau sahabatnya sekembali ke negaranya.
Event olahraga kelas dunia maupun nasional selalu melibatkan banyak orang, media dan banyak fasilitas akomodasi, transportasi dan konsumsi, belum jasa-jasa lainnya seperti laundry. Sudah dipastikan duit akan mengalir di lokasi dimana event tersebut berlangsung. Apa manfaat bagi lokasi itu sendiri?
Promosi Murah
Sudah pasti event olah raga berskala internasional dan nasional mendapat perhatian dari media tv, cetak, radio, online. Perusahaan media umumnya menurunkan kru dan reporter untuk meliput jalannya pertandingan. Di era digital sekarang, penanyaan berita berlangsung setiap detik, hadirnya media online membuat distribusi informasi berjalan sangat cepat atau seketika. Bagi daerah atau lokasi di mana event diselenggarakan tentu paling banyak mendapatkan manfaat, reporter tak hanya meliput jalannya pertandingan. Kantor media tidak jarang menitipkan artikel-artikel lain yang berkait dengan daerah itu, seperti liputan kuliner, pariwisata, budaya, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Dana terserap di lokasi cukup besar
Setiap event pasti membutuhkan sarana transportasi dari asal keberangkatan ke tujuan dan sebaliknya, lalu sarana transportasi lokal. Sektor ini biasanya menyerap anggaran biaya cukup besar bagi tim peserta, tergantung berapa jumlah kru. Hotel atau penginapan sarana lain wajib tersedia, apabila tidak mencukupi kapasitas yang disediakan, tim peserta mencari hotel lain di luar yang disediakan penyelenggara.
Selain itu kuliner paling banyak mendapatkan order, turis atau pendatang banyak yang ingin menikmati makanan khas daerah itu, sebab ada nuansa berbeda dengan masakan hotel atau dari daerah asalnya. Dalam event seperti ini tak heran tiba-tiba ada suatu makanan khas yang viral di dunia maya, bahkan sampai mendunia.
Trek Tour de Flores di pinggir laut. (Foto: Nyoman Budhiana/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Trek Tour de Flores di pinggir laut. (Foto: Nyoman Budhiana/ANTARA)
ADVERTISEMENT
Menumbuhkan pasar wisata baru
Saat waktu luang, kru dari peserta lomba atau peserta lomba biasanya ingin menikmati suasana beda dari arena pertandingan. Umumnya mereka menghabiskan waktu dengan jalan-jalan ke lokasi wisata yang berjarak tempuh pendek, menikmati kuliner khas di daerah itu. Bukan tidak mungkin ada yang sangat terkesan lalu merekomendasi pengalaman tersebut kepada teman-temannya.
Tour de Singkarak (Foto: Indonesia Travel)
zoom-in-whitePerbesar
Tour de Singkarak (Foto: Indonesia Travel)
Bersahabat dengan alam
Sifat olah raga sepeda tidak menggunakan mesin sangat baik untuk kelestarian alam pedesaan yang dilewati. Kebanyakan kejuaran sepeda dengan track panjang melewati area-area pedesaan, hutan atau daerah pertanian.
Menghidupkan potensi bibit olahragawan baru
Kehadiran event seperti balap sepeda menyerap perhatian masyarakat setempat, karena balap sepeda tidak memerlukan arena khusus, tapi menggunakan jalan raya. Mau tidak mau, masyarakat sekitar jalan raya akan melihat atlet-atlet tersebut berlaga, dari penonton bukan tidak mungkin ada yang sangat tertarik dengan dunia balap sepeda. Umumnya adalah anak-anak , mereka bisa terobsesi untuk menjadi sosok yang memberikan kesan kuat.
ADVERTISEMENT
Indonesia sendiri telah menyelenggarakan event-event kelas dunia secara rutin, secara tidak langsung menjual keindahan bumi nusantara. PB ISSI telah mencanangkan 36 ajang Balap Sepeda di tahun 2017 seperti dilansir CNN (12/01/2017), untuk level kejuaraan internasional antar lain: Tour de Linggarjati, Tour de Toba, Tour de Jatilihur, Tour de Khatulistiwa .