Jaga Citra Indonesia

Shamsi Ali
Putra Indonesia ini merupakan Imam yang dihormati di AS. Dinobatkan sebagai salah 1 tokoh agama berpengaruh di New York.
Konten dari Pengguna
16 April 2019 9:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shamsi Ali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salah satu peserta perempuan yang melakukan pelatihan tata cara pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara  (TPS) di GOR Bulungan, Jakarta, Sabtu (6/4). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu peserta perempuan yang melakukan pelatihan tata cara pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di GOR Bulungan, Jakarta, Sabtu (6/4). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbicara tentang Indonesia tentu berbicara tentang banyak kelebihan dan kebanggan bagi bangsa, bahkan bagi umat dan dunia. Betapa tidak, negeri ini memiliki kelebihan-kelebihan yang belum tentu dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
ADVERTISEMENT
Dengan keluasan geografis yang luar biasa, gugusan kepulauan yang indah menawan, dengan lautan yang membentang nan kaya, menjadikan Indonesia bak sebongkah permata yang super cantik dan mahal.
Keragaman wajah penduduknya, dari wajah-wajah Melayu, Asia Selatan (India-Pakistan-Bangladesh), Arab, hingga Afrika dan China, menambah keindahan dan kekayaan negeri ini. Apalagi keragaman budaya, agama, dan tradisi masyarakat semuanya menambah nilai yang tak terhingga bagi negeri tercinta.
Dari semua itu, barangkali hal yang juga membanggakan negeri ini adalah kenyataan bahwa Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar dunia. Kalau saja seluruh negara Arab disatukan, jumlah muslim Indonesia masih lebih besar dari keseluruhan muslim di negeri-negeri Arab.
Tapi besarnya muslim Indonesia bukan sekadar besar secara kuantitas. Toh dalam Islam nilai (value) tentang sesuatu tidak selalu diukur dengan ukuran kuantitas. Ibrahim pada dirinya sendiri justru dikategorikan sebagai 'ummah'. Hal itu karena pada dirinya terdapat esensi keumatan. Itulah kualitas pribadi seseorang.
ADVERTISEMENT
Kebesaran umat Islam Indonesia ada pada karakter dan sikap keumatannya. Umat Islam Indonesia menjalani Islam dengan merangkul nilai-nilai modernitas (ashry) dan peradaban (tamaddun). Islam yang sejalan dengan nilai-nilai kehidupan manusia yang berkemajuan dan beradab (civilized).
Tapi dari semua kebanggan itu, mungkin yang paling khas dan membanggakan adalah kenyataan bahwa Indonesia sebagai negara terbesar muslim dunia sekaligus dikenal sebagai demokrasi ketiga dunia. Artinya, keunikan yang membanggakan negeri ini adalah kemampuan bangsanya 'mengawinkan' Islam dan demokrasi.
Saya katakan keunikan yang membanggakan karena selama ini ada persepsi yang terbangun bahwa Islam itu antitesis dari demokrasi. Dan demokrasi itu tidak memilki tempat dalam ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
Saya kira Indonesia 'by action' (dengan aksi) telah menjawab tuduhan itu. Bahkan tidak sekadar menjawab. Tapi dengan jawaban yang meyakinkan dan membanggakan.
Ragam ekspresi keumatan yang pernah dan masih terus kita lihat adalah bentuk kepedulian umat kepada demokrasi. Dengan Islam dan spirit demokrasi itulah umat selalu merespons kepada banyak hal secara lugas, terbuka, teratur, dan damai.
Sikap dan respons umat kepada sesuatu yang disetujui atau tidak disetujui disalurkan melalui cara-cara demokratis, yaitu terbuka, bebas, namun penuh tanggung jawab dan kedisiplinan tinggi.
Saya yakin, walau diam-diam, dunia telah belajar banyak dari umat Islam dan bangsa Indonesia dalam berdemokrasi. Bahwa demokrasi itu menjunjung tinggi kebebasan. Tapi kebebasan yang bertanggung jawab, tertib sesuai aturan dan damai.
ADVERTISEMENT
Maka di hari-hari pesta demokrasi di negeri ini harusnya disambut dengan penuh sukacita, riang, dan gembira. Kita sambut sebagai momen yang baik untuk membuktikan kebesaran dan kehebatan bangsa. Bahwa kita adalah bangsa dengan penduduk muslim terbesar dunia, sekaligus demokrasi besar dunia.
Untuk itu, mari kita jaga citra ini. Jaga pelaksanaan pesta demokrasi dengan kedisiplinan dan kejujuran. Jangan sampai karena ego dan kerakusan sesaat mencederai citra yang telah terbangun dengan baik.
Pelaksanaan pemilu yang jujur dan amanah harus dijaga. Berbagai tendensi ketidakjujuran harus segera dilawan. Dorongan hawa nafsu, menghalalkan segala cara untuk menang, harus dihentikan. Langsungkan pemilu dengan satu semangat, untuk Indonesia maju, kuat, adil, dan makmur. Untuk Indonesia Raya.
ADVERTISEMENT
Selamat memilih calon masing-masing. Kita doakan semoga Allah memberikan bangsa ini pemimpin yang amanah, kuat dan berwibawa, kapabel, serta berintegritas. Dan semoga Indonesia ke depan lebih adil dan makmur, berwibawa, dan dihormati dunia. Amin!
Malang, 15 April 2019