Ovita dan Sara (6)
13 Maret 2022 20:23 WIB
·
waktu baca 10 menitSurabaya, April 2014
Kedua mata Laika memantulkan vulva Inanna. Sementara Laika berusaha menjinakkan rasa kebas di ujung jarinya, Inanna berbaring dengan paha terbuka yang masing-masing ditopang oleh sebuah cekungan logam. Laika menarik napas. Matanya yang biasanya berkilat tajam dan percaya diri, kini berkedip-kedip gelisah. Ia tak percaya, setelah 32 tahun hidupnya yang selurus batang spageti mentah, akhirnya sekeriting mi instan juga. Sebentar lagi, ia akan menjadi penjahat: seorang perompak.
Sebelumnya Laika telah menjelaskan kepada Inanna mengenai prosedur pemasangan alat kontrasepsi berbentuk huruf T itu. Ia melebih-lebihkan bahwa akan terasa sakit seolah-olah seekor burung pelatuk membuat sarang di rahimnya. Inanna bergidik. Ia benci dengan semua prosedur medis sejak seorang perawat gagal mengambil sampel darahnya ketika ia terkena demam tifus semasa sekolah dasar, hingga pembuluh darahnya harus ditusuk berulang-ulang dan meninggalkan lebam besar. Seluruh tubuh Inanna bergetar ketika membayangkan hal itu.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814