Sepertinya itu hidup yang bakal anyep. Tembok bercat kusam, tangga besi yang mulai dimakan karat, dan para staf administrasi mondar-mandir dengan wajah suntuk, rutin tanpa isi. Saking biasanya, semua ini memegalkan hati, sampai Via, temanku sejak SMP, bergumam dari barisan di samping kiri.
“Cantik banget, ya...”
Spontan, kepalaku menoleh, mengikuti arah pandangannya. Cewek memuji cewek lain cantik selalu penting untuk ditindaklanjuti secara saksama. Sayang, mahluk yang divonisnya cantik itu menghilang ke dalam sebuah kelas di dekat WC. Hanya bandana merah yang membalut rambut kecokelatannya saja yang sempat tertangkap oleh mataku.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814