Kekerasan Verbal di Tengah Pendidikan yang Dirumahkan, Lalu Bagaimana Solusinya?

Siti Alisah
Perkenalkan nama saya Siti Alisah usia saya 19 tahun. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan S1 Manajemen di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Saya merupakan sosok yang aktif didunia organisasi seperti IPM, IMM, DCC.
Konten dari Pengguna
3 Agustus 2021 10:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Alisah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi belajar |sumber foto: unsplash
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi belajar |sumber foto: unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pendidikan merupakan sarana bagi generasi muda untuk mengasah keilmuan serta pengetahuan, memberikan pembelajaran dengan cara yang sebaik mungkin agar kebodohan pada bangsa ini dapat terminimalisir. Namun, apakah Pendidikan saat ini sudah berkemajuan ataukah malah menyulitkan garda muda?
ADVERTISEMENT
Secara teknologi kemajuan di Indonesia sudahlah cukup dikatakan maju jika dilihat dari sudut pandang perkotaan, namun hal ini masih belum selaras jika dilihat dari sudut pandang pedesaan yang masih terkesan kaku. Minimnya tingkat Pendidikan yang berada di pedesaan mengakibatkan tingkat Pendidikan sangat rendah sehingga berdampak pada perekonomian dari masyarakatnya.
Minimnya Pendidikan di pedesaan berdampak pada generasi muda saat ini di tengah pembelajaran yang serba online bahkan segala aspek kehidupan saat ini dibumbui dengan dalih online. Banyak orang tua yang mengeluh karna melihat anaknya selalu berada di depan layar gawai mereka, yang mana hal tersebut tidak bisa kita pungkiri bahwa gawai atau handphone di zaman ini sudah menjadi hal yang harus menemani aktivitas keseharian masyarakat. Namun, apa jadinya jika banyak dari orang tua yang tidak paham untuk mengoperasikan gawai tersebut sekaligus mengajarkan anaknya belajar di samping pekerjaan rumah yang selalu menghantui setiap harinya. Benar saja hal tersebut sangat mempengaruhi kualitas belajar anak yang mana anak yang seharusnya focus belajar di samping gurunya menjelaskan kini amat sangat berubah di mana peran orang tualah yang sangat penting di tengah pandemi semua kegiatan belajar mengajar dirumahkan banyak dari orang tua yang mengeluh tak paham akan pelajaran anaknya yang akhirnya berakibat pada kekerasan secara verbal terhadap anak pun tidak dapat dipungkiri.
ADVERTISEMENT
Kondisi psikis anak yang akhir-akhir ini sedang terguncang ditambah dengan keadaan pandemi yang serba sulit seperti saat ini adakah kebijakan pemerintah yang benar-benar efektif dan efisien bagi masyarakat pedesaan. Pola pikir masyarakat yang mayoritas masih terbelakang menambah gelapnya lembaran kertas putih dalam sejarah pendidikan. Sehingga kekerasan verbal terhadap anak pun tak dapat lagi dihindarkan bukannya malah membuat anak lebih rajin lagi belajar tapi kondisi tersebut malah menjatuhkan mental si anak. Lalu sampai kapan hal ini akan terus terjadi?
Pentingnya penyuluhan terhadap para orang tua tentang bagaimana cara mendidik anak yang baik dianggap saat urgent saat ini, karena kondisi psikis yang tidak stabil malah akan menjerumuskan si anak tak hayal jika seorang anak lebih takut untuk menyampaikan aspirasinya karna trauma yang dialaminya dahulu membuat perkembangan si anak terganggu. Miris ketika melihat anak kecil yang dipaksa untuk mengerti suatu hal namun dilakukan dengan cara yang tidak seharusnya seperti dengan mengancam, mencaci maki bahkan tak luput dari kekerasan fisik pun terjadi. Lalu mau jadi seperti apa nanti generasi muda ini apakah menjadi brandalan yang tak beretika karna kurangnya perhatian dari orang tua atau menjadi orang yang sukses karna didikan yang baik dan tepat.
ADVERTISEMENT
Sudah sepatutnya sebagai orang dewasa kita mengintrospeksi diri kita apakah yang kita lakukan ini memang sudah benar ataukah keliru. Karna yang akan menjadi korbannya adalah para generasi-generasi emas yang suatu saat nanti menjadi harapan besar bagi kita.