Angka di ponsel menunjukkan 16 sentimeter, Aliyah mencatatnya di ponsel. “Mungkin sebelumnya cuma delapan senti,” katanya, “dalam dua hari noda ini sudah bertambah sekitar dua kali lipat.”
Kami ke luar markas dengan berhati-hati. Lorong sepi, orang-orang mungkin sedang sibuk dengan kegiatan mereka, sebagai gantinya kami malah menemukan aroma menyengat yang mengingatkan kami pada sesuatu yang gurih memenuhi lorong. Suara riuh dari sesuatu yang basah meluncur ke minyak panas terdengar samar-samar, membuat kami lapar. Aroma dan suara itu berasal dari dapur umum, kami bergegas ke sana. Di sepanjang jalan, kami mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan tentang Randu dan Pak Polo dari apa yang kami alami belakangan.
“Kau pernah antar rengginang ke rumah Ufuk, kan?” kata Aliyah, “Habis sarapan kita ke rumah Ufuk. Dia pasti tahu sesuatu soal terowongan itu.”
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814