Pernah hidup seorang yang dijuluki Mahaguru Mahatahu. Sejak muda, bahkan sejak ia masih bocah ingusan, Sang Mahaguru Mahatahu sudah gila menimba ilmu, apa saja dan dari mana saja, dari kompendium-kompendium heksiologi sampai berjilid-jilid ensiklopedia heksikologi, dari kitab-kitab himnologi sampai berseri-seri lektur higrologi, pastinya apa saja, aksentologi, akarologi, angoiologi, agnotolgi, uranologi, urinologi, uronologi, oekologi, oenologi, oikologi, oinologi, onkologi, ontologi, otologi, otolaringologi, otorhinolaringologi, pokoknya apa saja.
Dikatakan juga dia sudah mengalami macam-macam, melihat banyak-macam, mendengar berbagai-macam, dan melihat bercorak-macam: katakan saja, pernah dia menjabat penasihat perang kerajaan Barat Daya dan tak ada satu pun pertempuran yang gagal dimenangkan berkat pengetahuannya tentang taktik perang, sifat perang, dan hal-hal lainnya yang menyangkut perang.
Pada usia yang lebih muda lagi, dia pernah menjadi nayaka negeri kerajaan Timur Laut dan melakukan sensus penduduk, harta, budaya, kesehatan, kesterilan, perjodohan, pernikahan, arsitektur, agrikultur, musik, nujum, sampai prostitusi secara menyeluruh.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814