Seorang teman memperkenalkan kami di sebuah kedai kopi di selatan Jakarta. Di pertemuan itu, kami saling tanya bidang kerja masing-masing. Juga berbagi informasi lokasi tempat tinggal. Kami tinggal di wilayah berbeda. Dia orang Selatan. Saya pinggir Jakarta.
Selang beberapa minggu setelah perkenalan itu, saya melihatnya di sebuah pusat perbelanjaan, berjalan santai dengan beberapa tas kertas bertuliskan merek baju ternama. Mata kami saling tatap. Saya buru-buru menganggukkan kepala, dan memberinya senyum yang agak lebar. Kami saling kenal, bukan?
Tapi dari seberang sana, tidak ada balasan. Dia tampak heran melihat senyum saya, seperti mati gaya, tak tahu harus berbuat apa. Karena jarak di antara kami semakin dekat, dan akan tampak aneh kalau tiba-tiba salah satu dari kami masuk toko, maka ia pun membuat sudut bibirnya agak naik sehingga tampak seperti senyuman tipis. Tak lebih.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814