Daymond John, Pengusaha Sekaligus Investor yang Dulunya Pelayan Restoran Lobster

Konten dari Pengguna
24 November 2021 14:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Daymond John (Sumber: Instagram @thesharkdaymond)
zoom-in-whitePerbesar
Daymond John (Sumber: Instagram @thesharkdaymond)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tidak semua anak memiliki masa kecil yang indah, penuh kasih sayang dan permainan. Seperti masa kecil pria bernama Daymond John ini. Sejak usia 10 tahun, ia sudah harus berjuang mencari uang demi kebutuhan keluarga.
ADVERTISEMENT
Walau memiliki masa kecil yang buruk, tidak menutup kemungkinan untuk memiliki masa depan yang indah. Anak kecil itu kini dikenal sebagai pengusaha sekaligus investor sukses. Kekayaannya tercatat mencapai USD 350 juta atau sekitar Rp 4,9 triliun.
Daymond John merupakan pria kelahiran 1969 yang besar di New York. Ia adalah anak yang didiagnosis mengidap disleksia, sebuah gangguan dalam perkembangan baca tulis yang biasanya terjadi pada anak yang menginjak usia 7 atau 8 tahun.
Orang tuanya selalu mengajarkan John untuk bekerja keras bila ingin mendapatkan sesuatu. Untuk itu tak heran sejak usia enam tahun ia sudah mulai mencari uang seperti menjual pensil di sekolah hingga menyekop salju di musim dingin atau menyapu daun di musim gugur.
ADVERTISEMENT
Saat usianya 10 tahun, ia harus menghadapi kenyataan pahit yakni kedua orang tuanya memilih untuk bercerai. Sejak saat itu ia memutuskan bertanggung jawab dan mencari pekerjaan untuk membantu ibunya.
Mengutip informasi dalam money.cnn.com, Rabu (24/11), John sempat magang dengan ahli listrik untuk membantu pemasangan kabel di daerahnya. Tak hanya itu, dikatakan juga, dia sempat bekerja menjadi pelayan di sebuah restoran yaitu Red Lobster. Demi mencari uang, ia pun akhirnya memutuskan untuk tidak berkuliah.
Saat itu ia mengenal musik HipHop dari lingkungannya. Selain memperhatikan genre musiknya, John juga tertarik pada bagaimana seseorang berjalan, berbicara hingga berpakaian dengan gaya HipHop.
John pun akhirnya mulai ingin menjadi bagian dari budaya tersebut. Tak hanya sebagai konsumen saja, ia pun ingin menjual pakaian khususnya untuk laki-laki usia muda. Suatu hari sang ibu membuatkan John topi berbahan wol dan John coba menjualnya. Tak disangka, topi tersebut sangat diminati dan laku dengan cepat.
ADVERTISEMENT
Akhirnya John bersama beberapa temannya memutuskan untuk membuat merek pakaian yang saat ini dikenal dengan FUBU (For Us By Us). Untuk mendukung usaha anaknya, ibu John pun akhirnya membantu dana dengan cara menggadaikan rumahnya senilai USD 100 ribu.
Bisnis lini fashion John itu pun berkembang dengan pesat. Tak hanya dibeli masyarakat setempat, pakaian dari FUBU juga berhasil dipakai oleh beberapa artis besar. Hal ini membuat brand tersebut semakin meledak dan dikenal banyak orang.
Setelah sukses sebagai pengusaha, ia pun kemudian menjadi salah satu investor utama dalam acara TV “Shark Tank”. Acara tersebut adalah wadah para pengusaha melakukan penawaran bisnis kepada investor.
Berkat kerja keras yang ia lakukan, tak hanya berlimpah harta, John juga berhasil memenangkan berbagai penghargaan sepanjang karirnya. Menurutnya kesukesan yang ia raih ini tak lepas dari sosok ibu yang selalu mendukungnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga berpendapat bahwa sukses tidak bisa selalu dinilai dengan uang. Menurutnya, ketika seseorang mencapai titik bahagia, membuat suatu perubahan atau dapat menghargai keluarga dan diri sendiri, itulah yang dinamakan titik kesuksesan.