Peran Besar Theodore Roosevelt dalam Perjanjian Damai Russia-Jepang

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
15 November 2018 20:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Theodore Roosevelt dikenal sebagai presiden Amerika Serikat yang gigih dalam melakukan pembangunan dan dinamis akan berbagai perubahan. Sejak remaja, ia selalu terlibat dalam organisasi-organisasi yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari sosial, politik, kesejahteraan, hingga kemiliteran.
ADVERTISEMENT
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Jerman, Roosevelt terpilih sebagai Asemmbly of New York State. Ia memegang jabatan tersebut selama tiga tahun, dan menjadi tokoh reformis besar. Ia sempat berhenti berpolitik setelah kematian istrinya, dan memilih untuk menikmati hidupnya dengan ikut dalam berbagai kegiatan perburuan.
Tahun 1886 Roosevelt kembali ke panggung politik, sambil membangun kembali kehidupannya di New York. Presiden Harrison, menunjuk Roosevelt sebagai anggota Civil Service Commission, yang saat itu sedang menjabat kepala Departemen Kepolisian New York City.
Theodore Roosevelt (Foto: wikipedia)
Roosevelt banyak terlibat dalam peristiwa-peristiwa penting di Amerika selama akhir abad ke-19, salah satunya saat Perang Kuba meletus tahun 1898.
Ia kemudian memenangkan pemilihan sebagai gubernur negara bagian New York. Belum lama menjabat sebagai gubernur, Roosevelt dipanggil oleh pihak Union untuk menduduki jabatan wakil Presiden mendampingi McKinley.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah peristiwa pembunuhan McKinley pada 14 November 1901, Roosevelt terpilih sebagai presiden Amerika Serikat pada 1904. Setelah menjabat sebagai presiden, ia mulai melakukan pergerakan-pergerakan internasional yang menempatkan Amerika sebagai negara "pembawa perdamaian di dunia".
Ia berinisiatif membuka Pengadilan Arbitrasi Internasional di The Hague. Walau pada masa awal masih banyak negara yang tidak berpartisipasi, tetapi lambat laun mereka mulai mempercayai Amerika melakukan perdamaian.
Roosevelt memainkan peran penting dalam memperluas penggunaan arbitrasi pada masalah-masalah internasional, termasuk beberapa perjanjian arbitrasi dengan penguasa-penguasa Eropa.
Ia mengadakan sebuah konferensi pertama yang melibatkan cukup banyak negara untuk membahas masalah perdamaian. Menteri Luar Negeri John Hay dipercaya mengundang banyak perwakilan negara, tetapi Rusia menolak untuk berpartisipasi.
ADVERTISEMENT
Rusia beralasan tidak mengakui Amerika sebagai negara yang lebih superior dibandingkan mereka, selain karena mereka sedang disibukkan dengan pertempuran melawan Jepang.
Pada Juni 1905, Presiden Roosevelt menawarkan diri sebagai mediator antara Rusia dan Jepang. Ia bersedia duduk bersama kedua negara yang berkonflik itu untuk merundingkan kondisi perdamaian. Sehingga ia berhasil menjalankan misinya sebagai kelapa negara yang menghormati perdamaian internasional.
Pada Agustus 1905, mereka bertemu di Postmouth, New Hamsphire, dan setelah melalui perundingan yang sangat panjang, akhirnya kesepakatan damai terjadi.
Roosevelt menjadi satu dari beberapa kepala negara yang sangat aktif menyuarakan misi perdamaian. Ia juga dikenal sebagai pakar sejarah, penulis buku, pemburu, dan orator, yang ribuan karya tulisnya telah memengaruhi sejarah Amerika dan dunia. Ia meninggal dunia pada 1919 di usianya yang ke-60 tahun.
ADVERTISEMENT
Sumber: Wilopo, Arif C. 2002. Seabad Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian. Jakarta: Abdi Tandur
Foto: commons.wikimedia.org