Kota Ephesus, Jejak Kejayaan Yunani di Tanah Turki

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
5 Februari 2021 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
The Library of Celsus di Ephesus. | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
The Library of Celsus di Ephesus. | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ephesus merupakan salah satu kota Yunani Kuno di barat Antatolia, sekarang menjadi kota Selcuk, Provinsi Izmir, Turki. Ephesus menjadi satu dari 12 kota liga Ionian dalam sejarah pemerintahan Yunani Kuno.
ADVERTISEMENT
Kota Ephesus memiliki sejarah yang sangat panjang, bahkan hingga saat ini para peneliti dari seluruh dunia belum dapat menggali seluruh hasil kebudayaan dari peradaban kota tersebut.
Para arkeolog harus melakukan ekskavasi pada wilayah yang sangat luas, mencakup seluruh bagian utama kota dan lingkungan sekelilingnya, yang terdiri dari area perbukitan, dan lembah.
Diperkirakan masih ada ribuan benda-benda peninggalan kota Ephesus yang masih tertimbun, dan perlu digali. Dari beberapa bukti sejarah yang sudah terkumpul, diketahui bahwa Ephesus sudah dihuni oleh manusia sekitar tahun 6000 SM.
Situs Kuil Artemis di Kota Selçuk, dekat Kota Ephesus. | Wikimedia Commons
Kota Ephesus terkenal dengan bangunan kuil Artemis yang merupakan satu dari tujuh keajaiban dunia kuno. Kuil yang selesai dibangun pada 550 SM itu dihancurkan oleh St. John Chrysostom dan pasukannya pada 401 SM.
ADVERTISEMENT
Pada 1870-an, dilakukan sebuah penggalian untuk menemukan keberadaan kuil tersebut oleh Museum Inggris. Mereka berhasil mendapatkan pilar-pilar penyangga kuil, yang diperkirakan masih ada bangunan utamanya yang tertinggal.
Kemudian ditemukan juga sebuah bangunan teater, bernama Odeon, yang dibangun semasa pemerintahan Vedius Antonius tahun 150 Masehi. Bangunan itu biasa digunakan untuk perjamuan kecil kekaisaran, dan juga tempat dilangsungkannya pertunjukan saat itu.
The Theatre of Ephesus. | Wikimedia Commons
Daya tampung teater Odeon cukup besar, sebanyak 1500 orang, dengan jumlah tangganya 22 buah. Bagian atas teater dibuat dengan menggunakan pilar-pilar granit merah.
Di Ephesus pun ditemukan kuil Hadrian yang dibangun sekitar abad ke-2, dan mengalami pemugaran pada abad ke-4. Bangunan kuil telah didirikan kembali dari sisa-sisa reruntuhan yang masih dapat diselamatkan. Di kuil Hadrian akan ditemukan beberapa relief wajah, termasuk Theodosius I dan keluarganya.
ADVERTISEMENT
Kuil Domitian, kuil terbesar di kota tersebut, dibangun menggunakan pilar-pilar berukuran kurang lebih 13 meter. Di sana terdapat sebuah teater yang digunakan untuk berbagai pertunjukan, dan sebagai tempat belajar bagi rakyatnya. Bisa dikatakan bahwa tempat tersebut menjadi bangunan sekolah pada zaman itu.
Kuil Hadrian. | Ephesus.ws
***
Referensi: