Demi Merawat Kucing Jalanan, Pengantar Air Galon di Tegal Sengaja Kontrak Rumah

Konten Media Partner
21 Juli 2020 22:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Darmawan sedang memberi makan kucing jalanan di Mejasem.
zoom-in-whitePerbesar
Darmawan sedang memberi makan kucing jalanan di Mejasem.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TAK percuma orang tuanya memberi nama Darmawan. Dia boleh dikata punya sifat dermawan. Bagaimana tidak, rumah kontrakan di Desa Dembong Wetan Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal, kini menjadi tempat penampung kucing jalanan yang sakit dan tidak ada yang merawatnya.
ADVERTISEMENT
Panturapost bertemu sosok pemuda yang tulus dan peduli dengan kucing jalanan itu di Mejasem Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal. Terlihat dia membawa sebuah kantong plastik dengan berisi makanan kucing. Sampai di pinggir jalan, ia berhenti dan menghampiri seekor kucing dan memberi makan.
"Ini ikut kasih makan kucing biar kucing di pinggir jalan tidak kelaparan dan tidak sakit," tutur Darmawan (41) pada panturapost, Selasa (21/7/2020).
Darmawan beberapa kali mengeluarkan suara meong di pinggir jalan. Seekor kucing menghampiri dan memakan makanan yang diberikan Darmawan.
Abie, sapaan Darmawan, mengaku suka kucing sejak kecil. Sejak usia 6 tahun. Dari situ suka memberi makan kucing sampai sekarang. Namun mulai suka memberi makan dan merawat kucing jalanan yang sakit itu sejak tahun 2013.
ADVERTISEMENT
"Liatnya kasihan aja. Gak tau, perasaan saya seolah-olah seperti kucing yang hidup di jalanan. Bertahan lapar, mengais makanan demi bertahan hidup. Saya merasakan lapar lihat kucing dalam kelaparan. Saya merasakan sakit jika melihat kucing dalam kadaan sakit di jalanan,” ujarnya.
“Dan itu yang menggugah perasaan saya untuk berbagi dengan mpus mpus jalanan. Sering kasih makan mpus mpus di jalanan dan merawat mpus yang sakit di jalan," tambah dia.
Untuk memberi makanan ke mpus mpus di jalanan, di motornya selalu ada makanan kucing. Kalau habis atau lupa, ia langsung beli di kios pakan hewan.
“Kalau ada kucing yang sakit, saya bawa pulang. Kalau memang butuh penanganan dokter hewan, saya bawa ke dokter daerah terdekat. Setelah sembuh dari sakit, baru saya cari yang mau merawat kelanjutannya,” tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Kalau dihitung sih sudah ratusan kucing yang saya rawat dari tahun 2013. Saya bawa ke rumah tapi tidak bisa menampung banyak. Maksimal tampung kucing 27 ekor."
Awalnya dia merawat kucing di rumahnya sendiri di Desa Mejasem Pala barat 6b No 472. Karena lingkungan rumah Mejasem, banyak yang kurang suka kucing, dia pindah dan ngontrak di Jl. Sirandu 1 No 8 Desa Debong Wetan.
"Kebetulan juga keluarga suka kucing. Tapi saat saya rescue kucing jalanan pulang ke rumah pun diam-diam. Khawatir banyak yang komplen karena suara kucing. Makanya untuk pelihara kucing, saya ngontrak."
Untuk kebutuhan kucing dari yang sakit dan makan kucing di jalanan serta perawatan kucing di rumah dan lainya, dana dari pribadi. Dari upah jasa antar air isi ulang. Kebetulan ia kerja antar jasa galon Mejasem dan berbagi sama kucing jalanan juga di daerah Mejasem dan Tegal kota.
ADVERTISEMENT
"Tapi, kalau pas kebetulan tidak ada sama sekali buat beli kebutuhan kucing, baru saya cari. Atau utang pakan kucing di temen komunitas. Karena teman-teman tau keadaan dan kondisi di sini," pungkasnya. (*)