Yogya Dinilai Layak Jadi Kota Festival, Jumlahnya Bahkan Kalahkan Malaysia

Konten Media Partner
24 November 2022 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pawai Festival Kesenian Yogyakarta 2017. Foto: Dok. Pemda DIY
zoom-in-whitePerbesar
Pawai Festival Kesenian Yogyakarta 2017. Foto: Dok. Pemda DIY
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Jogja Festival Forum & Expo (JFFE) 2022, Satya Brahmantya, mengatakan bahwa Yogya merupakan kota dengan jumlah festival terbanyak di Indonesia. Sampai saat ini, jumlah festival yang sudah menjadi anggota Jogja Festival saja sudah mencapai 72 festival.
ADVERTISEMENT
Jumlah ini menurut dia lebih banyak ketimbang Bali maupun Jakarta, yang juga merupakan kota dengan jumlah festival terbanyak di Indonesia. Padahal, Jakarta merupakan ibukota negara, sedangkan Bali adalah destinasi utama pariwisata di Indonesia.
“Tapi jumlahnya masih lebih banyak Jogja. Karena yang pasti di Jakarta maupun Bali jumlahnya tidak sampai 70 festival,” kata Satya Brahmantya saat ditemui di Royal Ambarukmo, Rabu (23/11).
“Bahkan jumlah festival di Yogyakarta saja itu lebih banyak dibandingkan dengan di Malaysia, di satu negara,” lanjutnya.
Ketua JFFE 2022, Satya Brahmantya. Foto: Widi RH Pradana
Saat ini, yang mendapat predikat kota festival dari pemerintah memang Banyuwangi di Jawa Timur. Bahkan, Banyuwangi memiliki predikat sebagai Kota 1.000 Festival. Namun hal itu karena Banyuwangi menghitung semua festival di daerahnya, termasuk festival-festival di tingkat kampung atau tingkat desa.
ADVERTISEMENT
Jika Yogya juga menghitung festival-festival di tingkat kampung yang belum menjadi anggota Jogja Festival, misalnya merti desa, merti kali, merti dusun, rasulan, dan sebagainya.
“Kami kemarin pernah coba hitung, itu jumlahnya ada 320 festival lebih. Bayangkan kalau setahun itu 365 hari, berarti setiap hari kita ada acara,” kata dia.
Itu saja menurut dia baru penghitungan kasar. Jika didata dengan benar, dia yakin jumlah festival di Yogya bisa mencapai 1.000 lebih.
“Soalnya satu desa itu kan bisa mengadakan festival dua sampai tiga kali dalam setahun,” ujarnya.
Direktur Pelaksana Jogja Festival, Dinda Intan Pramesti Putri. Foto: Widi RH Pradana
Direktur Pelaksana Jogja Festival, Dinda Intan Pramesti Putri, mengatakan bahwa jumlah festival sebanyak itu sebenarnya sangat potensial untuk mendorong perekonomian daerah. Pasalnya, makin banyak festival yang dikelola dengan baik, maka akan semakin banyak orang dari luar daerah yang datang ke Yogya.
ADVERTISEMENT
“Yang paling diuntungkan siapa? Tentunya pemilik hospitality, mulai dari hotel, restoran, tour and travel, dan sebagainya,” kata Dinda Intan Pramesti Putri.
Selain itu, orang yang datang ke suatu festival, biasanya juga akan datang lagi ke festival di tahun berikutnya. Pasalnya, selalu ada hal baru yang disajikan oleh festival di setiap tahunnya. Karena itu, festival sudah seperti memiliki fanbase masing-masing yang berasal dari luar daerah bahkan luar negeri. Berbeda dengan wisata alam atau wisata lain, yang biasanya orang datang sekali sudah cukup dan jarang datang untuk kedua kalinya.
Karena itu, tahun ini Jogja Festival kembali menggelar JFFE yang bertujuan untuk menguatkan ekosistem festival di tingkat daerah. Karena selama ini, ekosistem festival belum terbangun dengan baik karena kebanyakan pelaku festival belum mendapat dukungan yang cukup, baik dari pemerintah maupun dunia industri.
ADVERTISEMENT
“Harapannya semua stakeholder ini bisa saling terhubung, sehingga dampak ekonomi dari festival-festival ini bisa lebih besar,” ujarnya.