Terkendala Internet, Bangkep dan Banggai Laut Belum Terapkan PPDB Online

Konten Media Partner
27 Mei 2021 18:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SMA Negeri 3 Luwuk di Jalan Ki Hakar Dewantara, Kelurahan Karaton, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulteng, Kamis (27/5). Tahun 2021, PPDB di Kabupaten Banggai telah menggunakan aplikasi. Foto: Alisan/PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
SMA Negeri 3 Luwuk di Jalan Ki Hakar Dewantara, Kelurahan Karaton, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulteng, Kamis (27/5). Tahun 2021, PPDB di Kabupaten Banggai telah menggunakan aplikasi. Foto: Alisan/PaluPoso
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahun ajaran baru di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng), segera dimulai. Sekolah-sekolah telah membuka pendaftaran tetapi berdasarkan zonasi. Hal ini sebagaimana surat edaran Gubernur Sulteng.
ADVERTISEMENT
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Menengah Wilayah V, Abdurrahman A.Y. Rumi mengatakan, pihaknya telah menindaklanjuti surat edaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan membuat aplikasi yang bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
“Nomor induk kependudukan dimasukkan dalam aplikasi,” kata Abdurrahman, kepada media ini, Kamis (27/5).
Lanjut dia mengatakan, siswa dari Kecamatan Nuhon, misalnya, memiliki zonasi tersendiri. Begitu juga di wilayah lain. Dengan adanya nomor induk kependudukan dapat diketahui asal siswa.
“Dilihat jaraknya, kalau tidak sesuai zonasinya akan ditolak aplikasi dengan sendirinya,” ujarnya.
Selain sistem zonasi lanjutnya, dalam PPDB juga terdapat sistem afirmasi yang mengatur tempat pendaftaran siswa kurang mampu. Mekanismenya juga harus mendaftar melalui aplikasi.
“Kita tetap prioritaskan diterima di sekolah terdekat juga, jangan sudah tidak mampu tempat sekolah jauh,” katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, apabila terkendala jaringan, siswa dapat mendatangi operator sekolah untuk diberikan petunjuk. Namun, sampai tahap uji coba pada Kamis siang belum terdapat kendala.
“Kita masih uji coba,” katanya.
Aplikasi ini baru digunakan sekolah menengah atas di Kabupaten Banggai, sementara di Kabupaten Banggai Kepulauan dan Banggai Laut yang juga menjadi wilayah kerja Cabang Dinas Pendidikan Menengah Wilayah V, belum diterapkan karena terkendala jaringan internet.
“Kalau tahun depan sudah bisa, kita juga kerja sama dengan Disdukcapil di sana,” katanya.
Abdurrahman mengakui, aplikasi ini diciptakan juga untuk menghindari kerumunan di masa pandemi COVID-19 karena siswa tak perlu datang ke sekolah.