Kondisi Sistem Pendidikan Indonesia Dibanding Negara lain

OSIS SMK ISLAMIYAH CIPUTAT
Akun resmi dari Organisasi siswa intra sekolah SMK Islamyah Ciputat Jl. Ki Hajar Dewantara No.23, RT.1/RW.6, Ciputat, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15411
Konten dari Pengguna
15 Maret 2021 5:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari OSIS SMK ISLAMIYAH CIPUTAT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Logo dari : Ministry of Education and Culture of Republic of Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Logo dari : Ministry of Education and Culture of Republic of Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Terlebih, pendidikan merupakan salah satu pilar penting bagi peradaban sebuah bangsa. Pendidikan dan kemajuan bangsa bagaikan dua sisi mata uang. Keberadaannya saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Karena itulah, kemajuan sebuah bangsa, sejatinya tidak pernah lepas dari peranan pendidikan. Bila ditinjau dari pendidikan Negara Belgia dengan pendidikan Negara Indonesia memiliki perbedaan baik dari segi politik dan tujuan pendidikan, otorita, pendanaan, kurikulum, metodologi pengajaran/sistem perkuliahan, ujian masuk, dan sistem evaluasi (ujian) dan penelitian
ADVERTISEMENT
Sistem Pendidikan di Indonesia
Mengatasi masalah pendidikan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Adanya ketimpangan pendidikan karena efektivitas serta efisiensi yang kurang masih gampang ditemui. Gaya pengajaran yang kurang kreatif dan hanya menumpukkan pendidikan pada sistem hafalan tanpa memahami juga menjadi masalah yang sejak lama belum ditemukan jalan keluar.
Sebenarnya, selain sekolah formal, tak sedikit pula orang tua yang lebih mempercayakan pendidikan anaknya melalui metode homeschooling ataupun kelas online. Penyebabnya tak lain karena dianggap lebih efektif dan dapat diawasi dengan lebih praktis. Kemajuan teknologi dan kemudahan dalam mencari bahan ajar juga menjadi alasan mengapa dua metode pembelajaran tersebut dipilih.
Dengan dilantiknya menteri pendidikan yang baru diharapkan mampu memberikan stimulus pada sistem pendidikan di Indonesia. Dibandingkan dengan indeks pendidikan negara ASEAN lainnya, pendidikan di Indonesia masih berada di posisi 5 terendah. Daya saing yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia pun bisa dibilang sangat memprihatinkan.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, dibutuhkan perombakan yang berani agar kualitas pendidikan di Indonesia dapat menunjukkan tren yang positif. Barulah dengan begitu Indonesia dapat bersaing dengan negara lainnya dalam hal pendidikan serta menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
1. Penerapan Sistem Pendidikan Terpadu di Eropa
Berbicara soal sistem pendidikan terpadu tentu tidak bisa lepas dari sistem pendidikan yang dicanangkan oleh Finlandia. Sudah menjadi rahasia umum jika negara yang berlokasi di Eropa Utara tersebut dikenal sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia.
Berdasarkan hasil dari tes internasional dan penelitian, Finlandia dikenal sebagai negara dengan kualitas kurikulum pendidikan terdepan. Dengan tingkat kelulusan tes internasional tertinggi di dunia, Finlandia berhasil memuncaki indeks pendidikan dari negara di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Rahasia dari pencapaian Finlandia tersebut terletak pada reformasi pendidikan yang telah diteliti dan diterapkan di sekolah formalnya. Oleh karenanya, Finlandia berhasil dengan konsisten memiliki mutu pendidikan yang jauh lebih baik dibanding negara lainnya.
Tak hanya itu, negara Eropa lain, yakni Britania Raya juga dikenal memiliki sistem pendidikan yang maju. Di negara tersebut, sistem pendidikan dibagi menjadi 5 tahapan, yaitu pendidikan awal hingga tinggi. Melalui pembagian tahapan pendidikan tersebut, Britania Raya mencanangkan kurikulum nasional yang wajib ditaati oleh setiap institusi pendidikan formal di sana.
Selain itu, Belanda sebagai negara maju mengaplikasikan sistem pendidikan dengan kurikulum internasional yang disebut International Baccalaureate atau IB. Dengan menerapkan program pendidikan tersebut, siswa sekolah di Belanda mampu mendapatkan kurikulum andalan negara lain dan bersaing di perguruan skala global. Lanjut ke sistem pendidikan di Swiss yang menerapkan program pendidikan desentralisasi. Artinya, pendidikan di negara tersebut diatur dan dikelola bukan oleh pemerintah pusat, melainkan oleh tingkat kewilayahan.
ADVERTISEMENT
Seluruh aspek pendidikan, seperti, durasi sekolah, kurikulum, hingga metode pembelajaran dicanangkan oleh pemerintah daerah. Yang menjadi titik berat di sistem pendidikan Swiss adalah penerapan ilmu serta nilai-nilai yang berhubungan dengan pendidikan. Jadi, siswa tak hanya mendapatkan pendidikan formal saja, namun juga softskill yang amat penting dibutuhkan di dunia kerja nantinya.
2. Penerapan Sistem Pendidikan Terpadu di Asia
Negara maju di Benua Asia juga tidak kalah berkualitasnya dengan Benua Eropa. Terbukti ada beberapa negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, dan juga Singapura yang dikenal memiliki sistem pendidikan berkualitas.
Sebagai contoh adalah Korea Selatan yang berani menggelontorkan anggaran besar-besaran demi memiliki sistem pendidikan terpadu. Anggaran pemerintah untuk memajukan sistem pendidikan digunakan pada sektor sarana, prasarana, dan evaluasi agar mutunya tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Korea Selatan menganggap bahwa kualitas pendidikan masyarakatnya memengaruhi kualitas negara secara menyeluruh. Jadi, semakin baik sistem pendidikan yang diberikan, semakin bagus pula kualitas negara tersebut.
Negeri Sakura, Jepang, juga tidak kalah ketat dalam menjaga kualitas pendidikannya. Tak hanya pendidikan formal seperti sains dan eksakta, beberapa tahun pertama sekolah di Jepang lebih menekankan pada pembangunan karakter. Kurikulum yang diacu oleh pemerintah Jepang juga lebih menonjol ke kerja kelompok daripada individu.
Beralih ke sistem pendidikan di negara tetangga, Singapura adalah negara Asia Tenggara yang dianggap paling maju. Tak hanya memiliki sistem manajemen pemerintahan yang rapi, sistem pendidikan Singapura juga layak untuk dicontoh, khususnya oleh Indonesia.
Menganut sistem pendidikan fleksibel serta tidak terpaut pada satu metode saja, Singapura mampu memberikan kebebasan pada siswanya untuk memilih ilmu yang akan dipelajari. Siswa sekolah di Singapura dapat memilih cara belajar yang dirasa paling efektif dan bertujuan memenuhi kepentingan yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
Secara singkat, sistem pendidikan di Singapura tidak mengekang siswa untuk mempelajari materi yang tidak diinginkan dan mungkin tidak dibutuhkan di masa depan. Jadi, sekolah bukanlah suatu hal yang dipaksakan dan ilmu yang didapatkan siswa cocok dengan cita-cita yang ingin diraih nantinya.
3. Penerapan Sistem Pendidikan Terpadu di Kanada dan Selandia Baru
Mirip dengan sistem pendidikan di Swiss, sistem pendidikan di Kanada juga diatur dan dijalankan oleh pemerintah daerah. Pemerintah tingkat provinsi di Kanada memiliki tanggung jawab penuh atas atas sistem pendidikan yang dicanangkan di wilayahnya. Oleh karenanya, setiap provinsi di Kanada memiliki metode pembelajaran yang berbeda satu sama lain.
Meski tidak menerapkan sistem resmi di institusi pendidikannya, pemerintah Kanada menjamin bahwa warganya akan mendapatkan pendidikan yang dibutuhkan. Untuk itu, lembaga pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi di Kanada memiliki mutu serta standar yang cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, Selandia Baru adalah negara maju yang sebenarnya memiliki sistem pendidikan yang mirip dengan Indonesia. Selandia Baru mencanangkan sistem pendidikan dari jenjang usia dini, menengah, hingga pendidikan tinggi.
Namun, Selandia Baru berhasil merancang tujuan pendidikannya untuk bisa mengembangkan kualitas siswa serta kemampuan orientasi yang dimiliki. Dengan begitu, siswa sekolah di Selandia Baru dapat berfokus untuk meningkatkan kecerdasan karakter dan kemampuan praktikal mereka yang dibutuhkan di masa depan.
Sistem Pendidikan Terpadu Bisa Terwujud Jika Masyarakat Juga Ikut Andil
Dalam memberikan sistem pendidikan yang berkualitas, pemerintah memang memiliki tanggung jawab paling besar. Akan tetapi, tanpa dibarengi dengan andil dari masyarakat, pendidikan di sebuah negara tidak akan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, agar sistem pendidikan di Indonesia dapat berkembang dan diberikan secara merata, masyarakat juga harus pro aktif memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar.