Menginspirasi Negeri melalui Bisnis Sosial

Sudah 75 tahun merdeka , Indonesia belum terbebas dari masalah pengangguran dan kemiskinan. Di tambah situasi sekarang yang menunjukan makin meningkatnya angka kemiskinan di Indonesia.

Sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB , dunia usaha jadi melesu. Bahkan banyak perusahaan yang kemudian memilih untuk menutup operasi dan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ke karyawan.

Bisnis ga selamanya tentang cuan, misalnya berbisnis dengan konsep social. Ini adalah bisnis yang niat utamanya untuk memberdayakan potensi masyarakat dan wilayah di tempat tinggal masyarakat tersebut. Salah satu perusahaan yang menerapkan konsep ini yaitu Liberty Society yang di dirikan oleh Runner up Miss Indonesia 2019 yaitu Tamara Gondo, Karen Vendela, dan Sharon Chandiramani. Menjadi founder bisnis social harus memikirkan bukan hanya business value proposition, tapi social value proposition. Bisnis social juga bisa menjadi langkah kongkrit untuk membuat sebuah lapangan pekerjaan dalam rangka mengurangi angka pengangguran di Indonesia

Selain membuat produk ramah lingkungan, sebagian keuntungan yang di peroleh Liberty Society digunakan untuk membiayai program edukasi masyarakat. Misalnya memberdayakan ibu ibu marginal di Bogor melalui pelatihan menjait.

Selain Tamara, ada juga Eco Bussiness Indonesia yang didirikan oleh Edy Fajar Prasetyo. Semangat yang diusung adalah 3p Concept “people,planet,profit”, Edy Fajar Prasetyo ingin mengembangkan berbagai karya kontributif yang mampu memberikan dampak kepada lingkungan dan masyarakat yang lebih luas.

Eco Bussiness Indonesia merupakan indrustri kreatif hand made dari pemanfaatan limbah ramah lingkungan seperti (tas , dompet , dan aneka souvenir lainnya)

Edy mengakui adanya tantangan dalam menjalani usaha sosial ini, namun bagi Edy tantangan adalah hal yang baik untuk mengantarkan kita menjadi lebih baik.