COVER LIPSUS INDONESIA TANPA FEMINIS

Perempuan Tidak Butuh Legitimasi Laki-Laki untuk Childfree

Nicky Stephani
Akademisi penuh waktu di Universitas Multimedia Nusantara yang menghabiskan waktu luangnya mengamati isu gender, kajian media, dan budaya populer. Mulai menikmati peran dalam ruang lingkup domestik.
25 Agustus 2021 10:41 WIB
·
waktu baca 5 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketika kecil, kalau ada kesempatan main rumah-rumahan, saya biasanya memilih peran sebagai ibu. Kemudian, pelajaran biologi di sekolah--terutama saat saya melihat alat peraga tubuh perempuan, lengkap dengan bayi yang meringkuk di dalam rahimnya--membuat saya berpikir bahwa kehidupan adalah sebuah siklus: dia yang dilahirkan akan melahirkan pula. Dengan kata lain, saya pernah mengira setiap perempuan akan menjadi ibu.
Tahun-tahun berganti dan pikiran saya bertumbuh.
Setelah kakak saya melahirkan, saya kebagian jatah mengurus keponakan. Sejujurnya saya menikmati momen-momen itu. Rasanya tidak ada alasan untuk tidak menyukai makhluk kecil dengan wajah imut dan suara tawa yang renyah. Meski begitu, saya tidak bisa lagi membayangkan diri saya melahirkan dan menjadi seorang ibu. Bagi saya, menyukai bayi dan anak-anak bukan berarti harus memiliki anak.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten