Sekolah Pascasarjana IPB University Gelar Kuliah Umum, Bahas Etika Insinyur

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
24 November 2022 10:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sekolah Pascasarjana IPB University Gelar Kuliah Umum, Bahas Etika Insinyur
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah Pascasarjana IPB University Gelar Kuliah Umum, Bahas Etika Insinyur
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Program Studi (Prodi) Profesi Insinyur Sekolah Pascasarjana IPB University menggelar kembali seri kuliah umum secara daring, (18/11). Topik kuliah umum yang disampaikan terkait etika profesi insinyur. Kuliah umum ini menghadirkan praktisi industri, Dr Susan Kustiwan terkait profesi insinyur sebagai keuntungan kompetitif dalam meningkatkan daya saing industri pertanian.
ADVERTISEMENT
Kuliah umum ini diikuti oleh mahasiswa Profesi Insinyur IPB University baik jalur regular maupun Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Selain itu turut diikuti oleh mahasiswa pascasarjana dan mahasiswa baru program S1.
“Kuliah umum ini penting untuk mengingatkan kita terkait relevansi dan pentingnya etika keinsinyuran dan profesionalisme untuk menempa tugas dan peran sebagai seorang insinyur,” ujar Prof Muhammad Romli, Ketua Prodi Profesi Insinyur Sekolah Pascasarjana IPB University.
Bambang Hariadi Wikanta dari Majelis Kehormatan Etik - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mengatakan, secara moral, etika akan mengacu pada norma dan hukum. “Kita harus mengikuti hukum yang berlaku supaya bisa memiliki etika profesi yang kita harapkan,” katanya.
Menurutnya, hakikat dan esensi moral dan etika profesi insinyur didasarkan pada pemikiran dan sikap profesionalisme di ranah publik. “Etika dibangun melalui pemikiran yang cerdas dan cermat dengan mempertimbangkan berbagai aspek secara holistik dan komprehensif, namun tetap merujuk pada nilai dan moral yang berlaku sesuai kearifan lokal,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, nilai-nilai moral dan etik tetap harus sesuai dengan falsafah Pancasila. Keahlian profesi insinyur, dilandasi komitmen dan tanggung jawab moral yang mendalam. Integritas profesinya didorong dengan mempertahankan idealisme. Namun demikian, profesi yang dikuasai bukanlah komoditas yang diperjualbelikan karena masih memiliki fungsi kode etik.
“Sebagai sebuah profesi yang memiliki tanggung jawab besar bagi kemaslahatan manusia, penerapan kepakaran dan keahlian insinyur haruslah tetap mengindahkan norma, budaya, adat, moral dan etika profesi yang berlaku,” kata Bambang.
Sementara itu, Susan memaparkan terkait best practice profesi insinyur di industri pertanian agar perusahaan tetap berkelanjutan di tengah kondisi ketidakpastian. Sikap seorang insinyur harus bisa dinamis terhadap perkembangan bisnis domestik di Indonesia. Insinyur harus mampu mengantisipasi perkembangan zaman dengan menghasilkan nilai yang kompetitif, salah satunya melalui lean manufacturing.
ADVERTISEMENT
“Peran profesi insinyur harus bisa menciptakan sumberdaya perusahaan yang bersifat dinamis dan memberikan nilai unggul bagi perusahaan sehingga mampu memberikan operational excellence,” ungkapnya.
Ia menandaskan, modal ini sangat penting agar perusahaan dapat bersaing dan berkelanjutan. Seorang insinyur tidak hanya berfokus kepada keuntungan saja, namun memperhatikan dampak perusahaan terhadap lingkungan. (MW/Zul)