IPB Bersama EcoNusa Gelar Diskusi Lintas Negara Bahas Ancaman Laut Dunia

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
23 November 2020 20:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
IPB University Bersama EcoNusa Gelar Diskusi Lintas Negara Bahas Ancaman Laut Dunia
zoom-in-whitePerbesar
IPB University Bersama EcoNusa Gelar Diskusi Lintas Negara Bahas Ancaman Laut Dunia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Isu ancaman laut memotivasi Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (ITK-FPIK) IPB University menggelar diskusi akademik tingkat internasional beberapa waktu lalu. Diskusi kali ini bertajuk The Ocean Voice: Ocean Threats and Issues dan diselenggarakan secara hybrid. Kegiatan diskusi merupakan kerjasama antara Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB University dengan EcoNusa.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Dr Luky Adrianto, Dekan FPIK IPB University yang menyinggung pengaruh pandemi COVID-19 terhadap pilar ke-14 pembangunan berkelanjutan yang membahas tentang ekologi perairan. Pasalnya, saat ini ekosistem laut mengalami banyak ancaman baik dari kerusakan akibat ulah manusia maupun akibat krisis iklim.
Hal senada juga disampaikan oleh Founder dan CEO EcoNusa, Bustar Maitar. Menurutnya, ekosistem perairan terutama laut tengah mendapat ancaman serius sehingga perlu kolaborasi semua pihak untuk menjaga ekosistem laut tersebut.
Turut serta dalam webinar ini Dr Alan Koropitan, dosen IPB University yang saat ini menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian I Kantor Staf Presiden. Pada kesempatan ini, ia menyampaikan tentang kebijakan kelautan Indonesia dan bagaimana mengimplementasikan sains dalam kebijakan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara, Dr Suchana Chavanich, akademisi dari Universitas Chulalongkorn, Thailand menunjukkan pengalamannya mengenai melelehnya es di kutub sebagai dampak perubahan iklim dan sampah plastik yang ditemukan dalam ekspedisinya di Kutub Utara. Selain itu, hadir juga Dr Ong Meng Chuan, peneliti dari Universiti Malaysia Terengganu yang memiliki spesialisasi di bidang polusi laut khususnya logam berat yang menggambarkan pengaruh kebijakan lockdown bagi lingkungan, dan Dr Jonson Lumban Gaol, ahli pemetaan laut dan pesisir dari IPB University yang membagikan hasil risetnya tentang pencemaran dari sudut pandang pemetaan. Hadir juga Muhammad Farid, Program Director EcoNusa yang bercerita tentang kearifan lokal sebagai suatu kebijakan yang mampu menjaga kelestarian dan keberlanjutan sumber daya laut, misalnya sasi laut di Papua.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya diskusi riset, acara ini juga dimeriahkan oleh pemutaran video pemenang dari International Marine Vlog Competition. Kompetisi ini merupakan sebuah kompetisi vlog untuk para mahasiswa program Sarjana baik dari dalam maupun luar negeri. Pemenang kompetisi diumumkan oleh Ramadian Bachtiar, Communication Expert dari United Nation Industrial Development Organization (UNIDO) selaku perwakilan juri. Kompetisi ini telah dibuka sejak bulan Agustus hingga Oktober 2020 dengan diikuti peserta dari Indonesia, Malaysia, Korea Selatan, Prancis, dan Polandia. (*/RA)
Keyword: perikanan, kelautan, polusi laut, mikroplastik, dosen IPB
Kategori: SDGs-14