Protes Akan Dihapus, Netizen Unggah Ulang Video Charlie Bit My Finger di YouTube

25 Mei 2021 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Video Charlie Bit My Finger dok YouTube
zoom-in-whitePerbesar
Video Charlie Bit My Finger dok YouTube
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Netizen enggak terima video Charlie Bit My Finger yang sempat viral akan dihapus selamanya dari YouTube. Sebagai bentuk protes, mereka mengunggahnya kembali.
ADVERTISEMENT
Keluarga Davis-Carr yang membuat dan memiliki video tersebut emang bakal menghapusnya, setelah terjual senilai USD 760.999 atau sekitar Rp 10 miliar sebagai Non-Fungible Token (NFT).
Salah satu YouTuber yang kembali mengunggah video Charlie Bit My Finger mengatakan, alasannya melakukan itu agar pembelinya mendapat lebih sedikit uang.
"NFT itu buruk dan berbahaya bagi lingkungan. Aku mengunggah video ini supaya pembeli (NFT video Charlie Bit My Finger) mendapat uang yang lebih sedikit. Kamu juga harus melakukannya. Hentikan NFT," terang dia, dilansir Lad Bible.
YouTuber lain yang juga mengunggah ulang video itu menulis, "Karena mau dihapus sebentar lagi setelah dijual sebagai NFT, ini aku upload ulang".
"Charlie Bit My Finger akan segera hilang dari YouTube. Ini video untuk mengarsipnya ketika sudah dihapus," tulis YouTuber lain yang turut mengunggah videonya kembali.
ADVERTISEMENT

Video Charlie Bit My Finger Sempat Dilelang sebagai NFT Sebelum Dihapus Selamanya dari YouTube

Video yang kini sudah meraih lebih dari 880 juta views di YouTube itu sempat dilelang sebagai NFT. Tapi satu orang yang membelinya, berkesempatan buat memiliki Charlie Bit My Finger selamanya.
Pemenang juga bisa mereka ulang bersama Harry dan Charlie yang ada di video tersebut.
Harry dan Charlie dok https://www.charliebitme.com
Dalam video tersebut, Harry masih berusia tiga tahun dan Charlie satu tahun. Mereka sedang bermain-main saat orang tuanya sedang merekam.
Di 2009, ibu dari kakak-beradik itu mengatakan videonya viral setelah masuk ke situs perguruan tinggi di Amerika Serikat. Menurutnya, aksen Inggris Harry telah membantu video itu ditonton secara global.