Mempersiapkan Masa Depan Cerah Sejak Dini, Ini yang Harus Dilakukan

8 Oktober 2021 10:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mempersiapkan finansial untuk masa depan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Mempersiapkan finansial untuk masa depan. Foto: Shutterstock
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap orang pasti ingin memiliki masa depan yang cerah. Memang, pandangan tentang kesuksesan masa depan tentu berbeda bagi setiap orang. Ada yang merasa sukses setelah memiliki hunian dan kendaraan sendiri, saat sudah memiliki usaha sendiri, atau saat bisa memastikan punya cukup tabungan untuk bekal di masa tua.
Meski begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu cara untuk menggapai masa depan yang cerah adalah dengan mempersiapkan kestabilan finansial. Bahkan, sebaiknya persiapan ini kita lakukan sejak dini.
Bukan tanpa alasan, seiring berjalannya waktu pasti kebutuhan sehari-hari pun akan ikut meningkat. Apalagi bila kita sudah memutuskan untuk berkeluarga dan memiliki momongan. Bertambahnya usia juga membuat bisa memengaruhi produktivitas sehari-hari.
Nah, untuk mewujudkan masa depan finansial yang cerah, ada banyak persiapan yang harus kita lakukan. Apa saja? Yuk, simak ulasannya berikut ini:

1. Belajar mengatur pengeluaran dan prioritas

Catat pemasukan dan pengeluaran selama sebulan, mulai dari pengeluaran kebutuhan pokok hingga dana untuk memanjakan diri. Foto: Shutterstock
Euforia saat pertama kali bekerja dan memiliki penghasilan sendiri kerap membuat orang jadi sulit mengatur pengeluaran bulanannya. Ditambah belum adanya tanggung jawab seperti keluarga membuat kita leluasa membeli barang atau melakukan aktivitas yang sebelumnya tidak bisa dilakukan saat belum berpenghasilan. Apa kamu juga begitu?
Memberikan self reward untuk diri sendiri memang perlu. Tapi jangan lupa juga untuk menjaga cash flow tetap ‘sehat’. Salah satu caranya adalah mencatat pemasukan dan pengeluaran selama sebulan, mulai dari pengeluaran untuk kebutuhan pokok hingga dana untuk memanjakan diri.
Cara tersebut bertujuan agar kamu bisa tahu apa saja keperluan yang harus menjadi prioritas dan pengeluaran yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan. Catatan ini juga bisa membantumu mengendalikan pengeluaran dan mencegah utang.

2. Rutin menabung

Kamu bisa menggunakan teknik 50-30-20 untuk membagi pemasukan bulanan. Foto: Shutterstock
Terdengar gampang, nyatanya tidak sedikit juga orang yang mengalami kesulitan untuk berkomitmen menabung secara rutin. Agar tidak mudah goyah saat memutuskan untuk menabung, sebaiknya langsung sisihkan sebagian penghasilanmu di awal bulan untuk tabungan.
Bingung berapa persentase uang yang harus disisihkan? Kamu bisa menggunakan teknik 50-30-20, yakni 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari, 30 persen untuk keinginan, baru 20 persennya untuk tabungan. Teknik ini juga cocok untuk kamu yang kesulitan mengatur keuangan dengan cara yang kompleks.

3. Mempersiapkan dana darurat

Dana darurat ini berfungsi sebagai uang cadangan yang dapat mengcover situasi-situasi tidak terduga.
Dana darurat juga tidak kalah pentingnya dari tabungan, lho. Sebab kita tidak tahu hal apa saja yang akan menimpa di masa depan, misalnya kebutuhan untuk renovasi rumah atau kendaraan yang rusak dan tidak dapat ditunda, atau saat finansial terdampak akibat pandemi.
Ya, dana darurat ini berfungsi sebagai cadangan yang dapat mengcover situasi-situasi tidak terduga seperti di atas. Idealnya, dana darurat harus berjumlah sama dengan penghasilan bulanan selama enam bulan, dan harus terpisah dari uang tabungan.

4. Mulai berinvestasi

Sebelum berinvestasi, pastikan kamu sudah tahu jenis-jenis dan risiko dari tiap produk investasi. Foto: Shutterstock
Selain menabung, investasi kini juga jadi primadona banyak orang demi menggapai cita-cita untuk mandiri secara finansial di masa depan. Apalagi kini makin banyak instrumen investasi yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan keuntungan yang diinginkan.
Kamu bisa memulainya dengan instrumen investasi berisiko rendah, seperti investasi logam mulia, deposito, obligasi ritel, sukuk ritel, SBN, hingga reksadana berbasis pasar uang atau reksadana berbasis pendapatan tetap. Sebelum berinvestasi, pastikan kamu sudah tahu jenis-jenis dan risiko dari tiap produk investasi, serta gunakan ‘uang dingin’.

5. Memiliki asuransi

Masa muda atau umur produktif adalah waktu yang tepat bagi kamu mulai memikirkan pentingnya asuransi. Ada beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan dari asuransi, seperti proteksi ekstra untuk diri sendiri, hingga menjaga kestabilan keuangan yang dapat terguncang akibat berbagai risiko yang mungkin terjadi di masa depan.
Asuransi Mikro PIJAR (Proteksi Aman Sejahtera) dari BRI Life akan memberikan perlindungan menyeluruh dari berbagai risiko yang mungkin datang, baik risiko kecelakaan, gangguan kesehatan, hingga meninggal dunia. Beragam keuntungan dan kemudahan pun bisa didapatkan, seperti premi terjangkau mulai Rp 100-200 ribu saja, dan proses pengajuan yang mudah.
Asuransi Mikro PIJAR (Proteksi Aman Sejahtera) dari BRI Life. Foto: Dok. BRI
Lewat Asuransi Mikro PIJAR, peserta asuransi yang menderita penyakit atau mengalami kecelakaan dan perlu menjalani rawat inap di rumah sakit dapat menerima santunan harian sebesar Rp 150 ribu, serta penggantian biaya pembedahan/operasi akibat sakit maupun kecelakaan hingga Rp 9 juta.
Pertanggungan meninggal dunia karena sakit sebesar Rp 5-10 juta, dan meninggal dunia akibat kecelakaan sebesar hingga Rp 75 juta. Sedangkan santunan untuk cacat tetap karena kecelakaan maksimum Rp 20 juta.
Adapun syarat untuk mengajukan Asuransi Mikro PIJAR, kamu harus berusia minimal 21 tahun dan maksimal 64 tahun, dengan masa asuransi selama 1 tahun dan dapat diperpanjang. Untuk informasi lebih lengkapnya, bisa kamu akses di sini, atau menghubungi Call Center BRI Life Call 1500-087.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan BRI