5 Mitos yang Melekat pada Mahasiswa PTS

Ilustrasi mahasiswa. Foto: Dok. Freepik

Kamu sering enggak dengar mitos-mitos negatif tentang mahasiswa perguruan tinggi swasta (PTS)? Atau malah kamu jadi salah satu korban dari mitos-mitos negatif ini?

Padahal, mitos ini terbukti enggak ada yang benar, lho. Jadi kamu jangan kecil hati dulu kalau sampai harus masuk perguruan tinggi swasta. Nih, kumparan kasih daftar mitos yang biasa didapat mahasiswa PTS sekaligus jawaban sebenarnya tentang perguruan tinggi swasta. Apa aja, ya?

Enggak semua mahasiswa di PTS itu merupakan buangan dari PTN. Ada beberapa mahasiswa yang memang ingin masuk PTS karena jurusan terbaik yang ingin dituju ada di PTS tersebut. Ada juga yang memang enggak tertarik masuk PTN karena enggak mau repot ikut tes dan saingan sama satu Indonesia buat merebutkan kursi PTN. Jadi, mereka enggak semuanya merupakan buangan dari PTN, kok.

Padahal, banyak lho, mahasiswa PTS yang juga stok mie instan untuk akhir bulan atau harus makan di warteg demi menghemat uang jajan. Bisa saja dia masuk PTS karena beasiswa atau orang tuanya merupakan pekerja di universitas tersebut sehingga mendapatkan potongan harga. Ada juga, kok, yang harus kerja part time demi nambah uang jajan.

Pintar itu relatif. Banyak juga mahasiswa PTS yang sukses dalam akademi atau non-akademi. Kecerdasan enggak bisa diukur dari masuk universitas mana, kan? Sama seperti IPK enggak bisa menentukan masa depan seseorang.

Di era sekarang, rasanya HRD enggak hanya sekadar melihat kamu lulusan mana dan berapa IPK kamu ketika lulus. Banyak hal yang dipertimbangkan mereka sebelum menerima seseorang menjadi pekerja. Lebih baik kamu perkaya pengalaman, kemampuan dan poles CV sebaik mungkin.

Kebiasaan orang cenderung melihat sisi negatif dibanding positif. Setuju? Begitu pula dengan anggapan bahwa mahasiswa PTS adalah mahasiswa hedonis. Enggak semua mahasiswa PTS hedon, kok. Sama seperti enggak semua anak PTN nerd dan geek, kan? Ada juga mahasiswa PTS yang kerjanya hidup di perpustakaan, membaca buku sampai rasanya dia bisa jadi perpustakaan hidup.

Jadi, buat kamu yang suka mendapat stigma negatif karena kuliah di PTS jangan sedih dulu, ya. Daripada sedih, mending kamu tepis anggapan-anggapan tersebut dan buktikan kalau kamu juga bisa berhasil.

Penulis : Stefanny Tjayadi