4 Tips Buat Kamu yang Ingin Berbisnis di Dunia Fashion

18 Desember 2017 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Belanja Fashion (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Belanja Fashion (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fashion adalah salah satu sektor bisnis yang enggak bakal habis dimakan zaman. Kebanyakan para desainer memilih merintis karier mereka lewat dua cara, yakni berbisnis dan merilis merek baru untuk barang-barang fashion mereka. Sementara lainnya, memutuskan untuk berkontribusi pada beberapa merek besar dan bekerja untuk perusahaan lainnya, yang biasa membuat kreativitas mereka terbatas. Hal ini membuat beberapa desainer justru mengambil langkah berwirausaha fashion dan menciptakan merek sendiri.
ADVERTISEMENT
Bagi mereka yang memilih jalur bisnis, barangkali ini merupakan keputusan yang tepat. Sebab, perdagangan elektronik atau e-commerce saat ini tengah merajai pasar-pasar kelas menengah di negara berkembang. Sebuah studi menemukan bahwa penjualan online meningkat sebesar 7,5 persen antara bulan Juni 2015 hingga Juni 2016, seperti yang dikutip dari entrepreneur.com.
Pertumbuhan ini tentu membuka satu peluang bagi para produsen atau perancang yang mungkin kekurangan modal untuk menyediakan tempat fisik bagi barang rancangannya. Namun, memanfaatkan perdagangan elektronik juga harus menggunakan beberapa langkah biar kita enggak rugi. Apa saja? kumparan (kumparan.com) sudah merangkumnya dari entrepreneur.com buat kamu.
1. Pasar Asia
com-Bikin Cewek Happy (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Bikin Cewek Happy (Foto: Thinkstock)
Masyarakat kelas menengah di negara berkembang mendorong pertumbuhan yang signifikan di beberapa pasar regional. Data yang diperoleh dari Transparency Market Research menunjukkan bahwa pasar daerah mengalami peningkatan lebih dari 17 miliar dolar Amerika Serikat selama tujuh tahun terakhir. Buat kamu para desainer yang ingin meraup untung dari pangsa pasar tersebut, kamu bisa menyesuaikan merek dan gaya produk kamu dengan tren gaya di pasar-pasar tersebut.
ADVERTISEMENT
2. Perdagangan media sosial
sosial media bukan tempat yang baik untuk curhat (Foto: ilustrasi/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
sosial media bukan tempat yang baik untuk curhat (Foto: ilustrasi/Pixabay)
Setiap orang sadar akan pentingnya media sosial terhadap merek dagang yang kamu jual. Proses jual beli di media sosial yang dimaksud di sini lebih dalam dari sekedar melakukan promosi via Instagram atau lewat influencer yang melakukan review atas produk yang kamu hasilkan.
Para konsumen saat ini enggak hanya melihat merek baru kamu, tetapi juga melihat perkembangan merek produk dan ingin terlibat dalam prosesnya. Karenanya, produk yang melibatkan partisipasi aktif dari pelanggannya terhadap kisah di balik sebuah produk akan lebih mudah diingat oleh masyarakat. Ini merupakan keuntungan yang unik bagi para pebisnis fashion yang memiliki cerita humanis tentang produk daripada kisah tentang peritel besar yang mereka gunakan. Kamu bisa menggunakan media sosial untuk memulainya.
ADVERTISEMENT
3. Pemberdayaan beberapa tenaga kerja
Jangan gunakan email kantor untuk berpacaran. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Jangan gunakan email kantor untuk berpacaran. (Foto: Thinkstock)
Banyak sekali para perancang yang saat ini berusaha memulai debut fashion dengan merek baru, tapi enggak tahu bagaimana untuk benar-benar memproduksinya. Beberapa perancang enggak mampu membayar biaya awal yang tinggi dan menciptakan sisi operasional bisnis yang kompeten. Mereka hanya memanfaatkan jaringan untuk memproduksi barang dan media sosial saja. Apalagi proses pemasaran. Para desainer tadi mengerti akan arti penting branding dan proses pemasaran media sosial, tapi mereka bukan ahli dalam hal ini. Para perancang harusnya hanya fokus pada produk yang dihasilkan. Selebihnya keluarkan sedikit uang untuk membeli atau menyewa tenaga professional lainnya.