Menikmati ‘Salju’ di Kebun Raya Bogor

Melani Kurnia Riswati Riswati
Pranata Humas Ahli Muda-BRIN
Konten dari Pengguna
24 Agustus 2022 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melani Kurnia Riswati Riswati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Serat-serat kapuk yang siap diterbangkan angin. Foto : Melani K. Riswati
zoom-in-whitePerbesar
Serat-serat kapuk yang siap diterbangkan angin. Foto : Melani K. Riswati
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemandangan bersalju memang hanya dapat dilihat dan dirasakan pada kawasan 4 musim. Di Indonesia suasana bersalju hanya akan didapatkan pada puncak pegunungan tinggi Jaya Wijaya Papua. Namun siapa bilang pemandangan mirip salju tidak bisa kita lihat? Hanya bedanya tidak berasa dingin seperti pada musim bersalju. Ya, itulah saat serat-serat beterbangan dari pohon kapuk yang sedang berbuah.
ADVERTISEMENT
Kata kapuk atau kapok seringkali juga ditujukan untuk menyebut serat yang dihasilkan dari bijinya. Umum dikenali sebagai kapas Jawa atau kapok Jawa. Dalam sebutan ilmiah kapuk dikenal sebagai Ceiba pentandra (L.) Gaertn. Dalam mitologi bangsa Maya Ceiba mengisyaratkan simbol kesucian. Tingginya bisa lebih dari 20 meter. Pohonnya mudah dikenali dari percabangan nya yang khas. Tumbuh mendatar melingkari batang mirip jeruji. Saat musim berbuah, ratusan buah berbentuk lonjong bergelantungan pada sepanjang tiap rantingnya. Setelah buahnya matang, puluhan serat yang bergulung-gulung akan tersembur dari kulit buah yang merekah. Selanjutnya bisa dibayangkan, gumpalan kecil yang ringan akan ikut terbawa oleh tiupan angin yang menerpa nya. Gumpalan selanjutnya akan mendarat menutupi apa pun. Sehingga pada masa berbuah yang cukup banyak, dari kejauhan serat berwarna putih itu akan terlihat seperti salju. Bagi yang hidungnya peka, serat yang beterbangan akan memacu hidung untuk melindungi tubuh terhadap benda asing yang masuk. Tak heran, bila kita akan terus menerus bersin. Jadi bagi penderita asma pasti nya harus ekstra hati-hati karena akan menyesakkan sekali. Pada bulan Agustus, hamparan rumput area lapangan dekat café Kebun Raya Bogor yang biasanya hijau, akan beralih putih tertutup oleh serat kapuk.
Menikmati guguran serat kapuk. Foto : Andres Amrulloh
Multi Manfaat
ADVERTISEMENT
Kapuk masih satu keluarga dengan durian. Walaupun sekarang kapuk dijumpai tumbuh native, namun sebenarnya berasal dari Amerika Selatan. Proses evolusi yang dialami pada habitat barunya atas kawasan Asia menjadikan perubahan bentuk luar yang berbeda bila dibandingkan dengan nenek moyangnya dari Amerika Selatan. Penyebarannya terutama pada daerah tropis, seperti : India, Afrika, Burma, Cina, Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia terutama banyak dijumpai pada tanah Jawa. Dalam sebuah jurnal dilaporkan sebelum perang dunia I, Indonesia memasok 80 persen kebutuhan kapuk dunia, 60 persen nya berasal dari kapuk Jawa.
Serat nya berdinding tipis, lembut dan memiliki daya lenting yang baik. Tak heran bila pemanfaatannya terutama sebagai pengisi kasur, bantal ataupun boneka. Sifat seratnya yang rapuh dan tidak elastis menjadikannya sulit untuk dipintal. Sehingga sulit untuk dijadikan bahan pakaian. Bijinya pun dapat diperas. Orang tua zaman dulu seringkali memanfaatkannya untuk pelumas, minyak goreng ataupun sabun. Daun dan akarnya digunakan sebagai campuran dalam pengobatan tradisional.
ADVERTISEMENT
Secara ekologi, pohon kapuk berfungsi pencegah erosi dan keberadaan pohon kapuk dapat melindungi daerah aliran sungai. Selain itu, pohon kapuk juga menjadi inang lebah madu. Beberapa lebah bahkan hanya spesifik mengambil bunga dari pohon kapuk. Secara medis, berbagai khasiat tokcer dapat diperoleh dari konsumsi madu kapuk seperti : meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan fungsi otak, obat demam, sariawan dan batuk.
Status konservasi
Pohon kapuk randu seringkali dijumpai tumbuh seadanya pada pekarangan perkampungan atau pinggir jalan. Nilai ekonominya yang dianggap rendah menjadikan kapuk kurang mendapat perhatian untuk kelestariannya. Data International Union for Conservation of Nature tahun 2017, menyebutkan tumbuhan kapuk berstatus Least concern. Secara konservasi berarti berisiko rendah untuk punah. Namun demikian upaya budidaya dan peremajaan pohon sangat diperlukan untuk kelestarian nya.
ADVERTISEMENT
Kepunahan suatu populasi tentunya akan mengurangi integritas dari suatu ekosistem. Suatu upaya dalam menghindari kepunahan adalah memantau ukuran populasi endemic species dan jenis dalam kategori terancam kepunahan. Kegiatannya melalui inventarisasi dan pengenalan tentang kategori tumbuhan terancam kepunahan.
Terkait tumbuhan terancam punah, Mogea, dkk (2001) menjabarkan tumbuhan terancam kepunahan Indonesia yaitu tumbuhan asli Indonesia. Takson atau populasi takson nya cenderung berkurang, baik dalam jumlah individu, populasi maupun keanekaragaman genetis nya. Bila tidak ada upaya pelestarian yang cukup berarti maka akan segera punah dalam waktu singkat. Kepunahan dan penurunan ini berlangsung dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan kemampuan regenerasi atau perbanyakan alaminya. Imbas nya jumlah populasi menjadi sangat kecil dan sangat mudah untuk punah.
ADVERTISEMENT
Sebagai lembaga konservasi, Kebun Raya Bogor berkewajiban mengamankan kekayaan hayati Indonesia. Koleksi yang dimiliki berupa Ceiba aesculifolia, Ceiba petandra var. caribaea dan Ceiba petandra var. indica serta koleksi lainnya yang belum diketahui jenisnya.