Bangladesh-Afghanistan study visit Pembinaan Lapas-Rutan Indonesia di 2018

Media Center Kementerian Hukum dan HAM
Kanal Resmi Pemberitaan Unit Kerja di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dikelola oleh tim Media Center Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Konten dari Pengguna
2 November 2017 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Media Center Kementerian Hukum dan HAM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kinerja atas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan membina Warga Binaan Pemasyakatan diapresiasi lembaga United Nations Office on Drugs and Crime. Bangladesh dan Afghanistan pada 2018 mendatang akan melakukan study visit ke Lembaga Pemasyarakatan maupun Rumah Tahanan Negara di Indonesia.
Collie F. Brown bersama Yasonna Hamonangan Laoly.
ADVERTISEMENT
Country Manager United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) Indonesia Collie F. Brown menuturkan, bahwa pembinaan yang dilakukan oleh unit kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenumham) melalui Direktorat Jenderal Pemasyarkatan (Ditjen PAS) melatih atau membina Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) maupun Rumah Tahanan Negara (Rutan) dinilai sangat baik.
Bahkan, menurutnya negara lain akan belajar ke Indonesia terkait atas langkah pembinaan WBP di Lapas maupun Rutan di Indonesia tersebut. Bangladesh dan Afghanistan pada 2018 mendatang akan melakukan study visit ke Indonesia.
“Untuk mempelajari program-program pembinaan di Ditjen PAS,” ucap Brown di ruang kerja Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Rabu 1 November 2017.
ADVERTISEMENT
Brown dalam pertemuan resmi dengan Menteri Yasonna mengungkapkan, masih ramainya pemberitaan di media massa akan kinerja Lapas maupun Rutan di Indonesia yang cenderung selalu bernilai negatif. Dan seakan-akan tidak ada kinerja yang membanggakan yang dilakukan oleh Ditjen PAS unit kerja Kemenkumham ini. Padahal, sebaliknya pihak asing justru melihat sudut pandang berbeda atas kinerja Ditjen PAS.
“Masyarakat belum sepenuhnya memberikan dukungan, apresiasi, dan merayakan hasil kerja pemasyarakatan. UNODC selalu siap membantu dan men-support Kemenkumham, khususnya Ditjen PAS untuk melakukan reformasi pemasyarakatan,” ujarnya menjelaskan.
Menanggapi hal tersebut, Menkumham mengatakan terima kasih atas kerja sama dan dukungan yang diberikan UNODC Indonesia. Dan sangat menghargai atas kerja sama yang telah dilakukan sekarang ini dan yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Menkumham menambahkan, memang masih ada orang yang memandang sebelah mata akan pemasyarakatan. Bahkan mempermasalahkan soal remisi misalnya. Padahal tidak tahu persis permasalahan yang ada.
“Coba kalau mereka menginap satu minggu saja di Lapas yang over crowded, pasti akan lain ceritanya,” ujar Yasonna didampingi Sekretaris Ditjen PAS Sri Puguh Budi Utami.