Unima Imbau Mahasiswa tak Gelar Aksi Saat Pelantikan Presiden

Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin

Rektor Universitas Negeri Manado (Unima) Prof Dr Julyeta P.A. Runtuwene, M.S mengimbau kepada seluruh civitas akademika, untuk tidak melakukan aksi unjuk rasa atau demonstrasi saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Minggu (20/10).

Melalui Pembantu Rektor IV Bidang Kemahasiswaan, Ronny Tuna, disebutkan jika seluruh aksi unjuk rasa terlebih yang berbau anarkisme, radikalisme dan terorisme, ditolak oleh kampus yang dikenal sebagai pencetak guru di Sulawesi Utara ini.

"Jelas jika Unima adalah perguruan tinggi negeri yang ingin Indonesia selalu kondusif dan aman. Untuk itu, saya imbau kepada seluruh peserta didik, jangan ada aksi saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden nanti," tutur Tuna, Jumat (18/10).

Dikatakan Tuna, Unima harus menjadi contoh, dimana kaum terpelajar harus menjadi panutan kepada seluruh pihak tentang bagaimana menciptakan situasi yang kondusif dan aman.

"Untuk itu, kepada adik-adik mahasiswa tetaplah fokus dengan penyelesaian studi dan jangan terpengaruhi hal yang tak baik serta bisa mengganggu keamanan maupun ketertiban masyarakat," kata Tuna kembali.

Sementara, Bupati Royke O Roring (ROR) mengajak seluruh elemen masyarakat Kabupaten Minahasa untuk dapat mendoakan serta mendukung sepenuhnya pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia.

"Marilah kita semua mendoakan serta mendukung atas pelantikan Presiden dan Wakil Presiden," imbaunya.

Roring juga mengajak seluruh warga untuk tetap menjaga keamanan serta ketertiban. Terlebih dalam wilayah dan lingkungan sekitar masing-masing.

"Kiranya hal ini juga dapat dijadikan perhatian bagi seluruh Hukum Tua dan Lurah. Awasi dan pantau wilayah hukum masing-masing," tutur Roring kembali.

marcelino t