Sampah Menumpuk di Minut, Joune-Kevin Siapkan Program Pengelolaan Modern

Konten Media Partner
17 Oktober 2020 0:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Bupati Minut, Joune Ganda tak segan untuk membantu membersihkan sampah yang tersebar di ruas jalan di daerah tersebut
zoom-in-whitePerbesar
Calon Bupati Minut, Joune Ganda tak segan untuk membantu membersihkan sampah yang tersebar di ruas jalan di daerah tersebut
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MINUT - Sampah yang menumpuk di ruas jalan Airmadidi Atas, Kecamatan Airmadidi, membuat Calon Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda gerah juga.
ADVERTISEMENT
Pria yang pada Pilkada Minut akan berpasangan dengan Calon Wakil Bupati, Kevin W Lotulung ini, memilih terjun langsung untuk membersihkan area yang dikenal dengan nama Gerbang Klabat ini.
Jumat (16/10), bersama dengan para milenial pendukungnya dan masyarakat sekitar, Calon Bupati Minut yang diusung PDI Perjuangan ini, tak canggung untuk mengangkat sampah yang telah memenuhi ruas jalan tersebut.
Disela-sela mengangkat sampah, Joune Ganda menjelaskan tentang pentingnya berperilaku hidup sehat, termasuk menjaga kebersihan. Ganda juga menyesalkan persoalan sampah yang masih menjadi momok di Kabupaten Minahasa Utara.
"Saya harus bilang terus terang, jika tak teratasi dari sekarang, perlahan namun pasti, sampah ini akan menjadi masalah yang besar dan rumit untuk Kabupaten Minut," kata pria berlatar belakang pengusaha ini.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Ganda, dirinya sangat menyayangkan di Kabupaten Minut belum ada pengelolaan sampah terpadu, sehingga memaksa masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya. Untuk itu, Ganda mengaku telah merumuskan Program Pengelolaan Sampah Terpadu.
Dikatakannya, program pengelolaan sampah ini merupakan pengelolaan modern, yang sudah dikaji dan segera dilaksanakan jika dirinya dipercayakan masyarakat untuk menang dalam Pilkada Minut dan memimpin daerah tersebut.
Menurutnya, ada beberapa strategi awal yang akan dilakukan sambil menunggu sistem pengelolaan sampah yang modern siap. Strategi adalah pembangunan Tempat Pembuangan Sampah sementara di setiap kecamatan lalu diperkecil di setiap desa dan kelurahan.
"Nantinya disiapkan armada armada untuk mengangkut sampah-sampah yang ada di TPS itu ke tempat pembuangan akhir (TPA). Nantinya di TPA akan diproses pengelolaan secara modern," tutur Ganda.
ADVERTISEMENT
Sementara, Ganda juga mengaku selain pengelolaan sampah, orang yang mengelola juga harus mendapatkan perhatian. Untuk itu, kesejahteraan petugas kebersihan telah dihitung menurut Ganda.
"Petugas ini akan dibayar dengan UMP karena itu wajib bagi mereka yang bekerja penuh resiko," kata Ganda kembali.
Oktaviana Mundung