Pemkot Tomohon Ingin Tekan Perdagangan Daging Hewan Penular Rabies

Konten Media Partner
24 September 2019 10:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seekor anjing tengah diperiksa kesehatannya oleh tim dokter (foto: dokumen kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Seekor anjing tengah diperiksa kesehatannya oleh tim dokter (foto: dokumen kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon, tengah mempersiapkan 15 rencana aksi yang akan digunakan untuk, meminimalisasi perdagangan dan konsumsi daging hewan penular rabies seperti Anjing, Kucing dan Monyet.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan, semakin maraknya perdagangan daging hewan tersebut di Kota Tomohon, yang ternyata diambil dari daerah-daerah lain tanpa ada kejelasan status kesehatan.
Sekretaris Daerah Kota Tomohon, Harold V Lolowang menyebutkan, rencana aksi ini merupakan penegasan dari Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Rabies.
Dikatakan Lolowang, masyarakat harus tahu bahwa bahaya konsumsi daging anjing yang dibawa dari luar Kota Tomohon seperti dari Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Selatan serta daerah sekitarnya, karena tidak tahu apakah hewan yang dibawa tersebut sehat atau tidak.
Apalagi, daging-daging penyebar rabies tersebut, dibawa ke Kota Tomohon sudah dalam keadaan mati dan dimasukan ke dalam peti es untuk pengawetan.
“Selain kesehatan anjing tidak diketahui, yang ditakutkan daging tersebut mengandung banyak bakteri yang tentu sangat tidak baik untuk kesehatan alias rentan penyakit utamanya rabies," tutur Lolowang.
ADVERTISEMENT
Survey yang dilakukan, hanya sekitar 10% anjing yang dibawa ke Tomohon dalam keadaan hidup, dan sisanya sudah dalam bentuk daging yang telah masuk ke peti es.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distanakan) Kota Tomohon, Steven Waworuntu mengatakan, Pemerintah akan membangun Pos Lalulintas Perdagangan Hewan Penyebar Rabies yang akan didanai oleh AFMI di Kelurahan Pangolombian.
"Artinya, kita akan memeriksa setiap daging yang masuk ke Tomohon, untuk memastikan apakah sehat atau tidak," tutur Waworuntu kembali.
CLS/manadobacirita