Mengenal Kateda Lionesty Woman Self Defense, Bela Diri Untuk Perempuan

Konten Media Partner
10 Juli 2019 9:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kateda Lionesty Woman Self Defense
zoom-in-whitePerbesar
Kateda Lionesty Woman Self Defense
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kekhawatiran terjadinya tindak kekerasan yang bisa terjadi kapan saja, terutama untuk kaum perempuan, mendorong sejumlah perempuan asal Kota Manado, Sulawesi Utara, untuk belajar seni bela diri pertahanan.
ADVERTISEMENT
Adalah 'Kateda Lionesty Woman Self Defense', yang dibentuk berdasarkan kegelisahan dan kekhawatiran akan kekerasan yang sering menimpa perempuan. Kelompok ini mengajarkan bela diri untuk menghindari kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan.
Dea Pea, salah satu pelatih mengungkapkan kelompok ini dibentuk atas kesadaran bahwa perempuan perlu belajar bela diri untuk mampu menghindari kekerasan.
"Awal dibentuknya dari perguruan Kateda. Kateda itu salah satu jenis bela diri pernafasan. Dari situ kami memutuskan untuk membentuk komunitas bela diri untuk perempuan," ujarnya.
Menurut Dea, di kelompok ini banyak pelatih perempuan, yang mengantisipasi adanya beberapa perempuan yang tidak nyaman belajar bela diri dilatih oleh laki-laki, karena harus langsung kontak fisik.
"Karena latihan bela diri pasti melibatkan fisik sehingga ada perempuan yang tidak terlalu nyaman bersentuhan. Untuk itu, kalau di Lionesty kami juga sediakan pelatih perempuan," ujar Dea.
Selain bela diri, komunitas ini juga sering melakukan diskusi dan sharing tentang kekerasan perempuan dan bullying.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan Dea, ada pengalaman anggota Lionesty yang pernah jadi korban kekerasan dari pasangan juga keluarga. Ada juga anak-anak korban bullying.
"Selain latihan kami punya sesi berbagi cerita ataupun saling menguatkan baik berkelompok atau personal" ungkap Dea lagi.
Sementara itu salah satu pendiri, Michael Rumondor menyebutkan Lionesty memiliki arti filosofis.
Lionesty menurutnya bisa diartikan sebagai perempuan yang ingin jadi seperti singa, yang kuat dan melindungi kelompoknya, serta mengajarkan anggota kelompok yang masih lemah untuk jadi sekuat mereka.
"Secara teknis, Kateda identik dengan gerakan tendangan, memukul, bantingan, dan menahan serangan. Gerakan memukul, menendang, membanting lawan bahkan mampu menahan serangan benda tumpul ke arah tubuh manapun. Bela diri ini diharapkan dapat digunakan pada situasi darurat," kata Rumondor kembali.
ADVERTISEMENT
ilona esterina