Kapolsek Toulimambot Maafkan Anak Polisi yang Tantang Duel: Tuhan Saja Memaafkan

Konten Media Partner
3 November 2021 19:02 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Kapolsek Toulimambot, IPTU Sinaga, saat melakukan mediasi dengan anak polisi dan rekannya di kantor Polres Minahasa
zoom-in-whitePerbesar
Kapolsek Toulimambot, IPTU Sinaga, saat melakukan mediasi dengan anak polisi dan rekannya di kantor Polres Minahasa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MINAHASA - Kapolsek Toulimambot, IPTU Sinaga, memilih untuk memaafkan anak polisi yang menantang duel, dan juga sempat menendang dua kali kepalanya, serta merusak seragam polisi yang dikenakannya, saat hendak menegur mereka di Terminal Tondano, Kabupaten Minahasa.
ADVERTISEMENT
"Dari lubuk hati paling dalam, saya sudah memaafkan mereka (anak polisi dan rekannya). Saya lihat mereka dan orang tua mereka minta maaf," kata Sinaga, Rabu (3/11) di kantor Polsek Toulimambot.
Sinaga mengatakan, dirinya selalu berprinsip jika Tuhan saja mau memaafkan kesalahan yang dibuat oleh manusia, sehingga dia selaku manusia juga harus bisa memaafkan sesama.
Lanjut dikatakannya, pertimbangan lain dirinya memaafkan anak polisi tersebut adalah, usia mereka yang masih sangat muda. Menurutnya, jika di usia itu mereka masih bisa dibimbing dan diberikan pendampingan, agar tumbuh menjadi orang yang berguna di kemudian hari.
"Anak-anak ini masih di usia yang produktif. Masih bisa dibimbing. Tidak ada marah saya ketika harus mendapatkan perlakuan seperti yang terjadi di terminal itu," kata Sinaga.
ADVERTISEMENT
Sinaga mengaku saat ditawarkan untuk mediasi, dirinya langsung menyetujui karena memang sudah memaafkan aksi dari anak polisi dan seorang rekannya lagi.
"Di mediasi itu, ada surat pernyataan yang dibuat oleh anak-anak dan orang tuanya. Jadi intinya, mereka tidak akan mengulangi perbuatan yang sama, termasuk tidak mabuk," ujarnya kembali.
Sekadar diinformasikan, insiden anak polisi menantang duel Kapolsek Toulimambot, IPTU Sinaga, berawal ketika Kapolsek hendak menggunting rambut di area Terminal Tondano. Saat sudah duduk, ada warga lain yang juga hendak menggunting rambut, bilang jika ada kekacauan di dekat situ, di mana ada siswa SMA yang mabuk dan membuat resah.
"Komandan minta tolong dang ada keributan di terminal," kata Kapolsek menirukan permintaan tolong dari warga tersebut.
ADVERTISEMENT
Karena ada permintaan itu, dirinya mengaku segera menuju ke tempat itu. Walaupun diakuinya itu bukan wilayah hukumnya sebagai Kapolsek, namun merasa jika ada yang meminta tolong, dirinya pun bergegas walaupun rambutnya belum selesai digunting.
Sesampai di lokasi kejadian, Sinaga mengaku jika langsung menegur para siswa yang mabuk itu, dan meminta mereka untuk pulang. Bukannya takut, para siswa itu melawan dan beradu argumen dengan dirinya.
"Dalam bahasa Manado, mereka bilang kalau mereka tidak takut polisi. Biar dua balak (pangkat IPTU), mereka tidak takut. Mereka juga bilang kalau dia anak polisi. Saya tetap bilang, pulang saja sudah mabuk kalian," ujar Sinaga.
Tak hanya itu, ternyata si anak tersebut, tiba-tiba langsung menyerang dan menendangnya hingga terkena di bagian kepala. Namun, oleh Sinaga hanya dinasehati untuk pulang saja dan jangan buat keributan. Lagi-lagi, bukannya menuruti, si anak ini kembali menendang kepala Sinaga.
ADVERTISEMENT
Bukannya berhenti, anak ini kembali menarik seragam polisi yang dikenakan oleh Kapolsek hingga retsletingnya rusak dan terkoyak.
"Saya hanya bilang, lihat dek, bagaimana tindakan kalian ini. Saya selaku kapolsek dan saya menggunakan baju dinas. Tapi pulang saja. Saya anjurkan pulang," kata Sinaga.
febry kodongan