DP3A Sulut Beri Perlindungan Siswi yang Bongkar Kasus Pelecehan Guru di Motoling

Konten Media Partner
14 Oktober 2021 14:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Utara (Sulut), dr Devy Tanos
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Utara (Sulut), dr Devy Tanos
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MINSEL - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Utara (Sulut), dr Devy Tanos, memberikan apresiasi dan penghormatan untuk siswi di SMA Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), yang berani membongkar kasus pelecehan guru yang terjadi di sekolahnya.
ADVERTISEMENT
Devy mengatakan, siswi tersebut adalah sosok yang berani dan bisa disebutkan sebagai pahlawan untuk teman-temannya yang menjadi korban pelecehan, serta menjadi pahlawan untuk dunia pendidikan agar terhindar dari praktek yang tidak baik tersebut.
Lanjut dikatakan Ketua Ikatan Nyong dan Noni Sulawesi Utara ini, anak-anak ini akan mendapatkan perlindungan dari pihaknya, terkait dengan keberanian mereka dalam mengungkapkan sebuah borok, sehingga terkuak ke publik.
"Pesan saya untuk anak-anak yang lain, jangan takut untuk melaporkan hal-hal yang dianggap tidak wajar atau bisa merugikan. Kami akan siap menerima laporan itu dan melindungi mereka," ujar Devy.
Devy mengakui jika anak-anak butuh speak-up atau berbicara dan tidak perlu merasakan takut. Menurutnya, jika dipendam justru ke depan akan menjadi sesuatu yang tidak baik.
ADVERTISEMENT
Sementara, terkait dengan kasus yang menimpa 17 siswi SMA Motoling yang telah melaporkan dugaan pelecehan yang dilakukan oleh gurunya, Devy mengaku jika pihaknya telah melakukan pendampingan, agar anak-anak ini tidak mengalami trauma ke depannya.
"Kami tentunya melakukan pendampingan untuk menjaga traumatik yang bisa terjadi. Kami lakukan pendampingan hingga mereka benar-benar merasa aman," ujar Devy kembali.
febry kodongan