Sumbar Ekspor Komoditas Pertanian Senilai Rp 383,8 Miliar

Konten Media Partner
14 Agustus 2021 19:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi melepas ekspor komoditas pertanian di Padang, Sabtu 14 Agustus 2021. Foto: dok Humas
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi melepas ekspor komoditas pertanian di Padang, Sabtu 14 Agustus 2021. Foto: dok Humas
ADVERTISEMENT
Provinsi Sumatera Barat mengekspor sejumlah komoditas pertanian unggulan daerah ke sejumlah negara di Asia, Eropa, Afrika dan Amerika senilai Rp 383,8 miliar di tengah pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah bukti bahwa sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang tetap bisa bertahan dan mendukung perekonomian daerah di tengah pandemi," kata Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi saat melepas ekspor produk itu secara langsung di Istana Gubernuran, Sabtu 14 Agustus 2021.
Produk pertanian yang diekspor diantaranya kayu manis, sawit, karet, pinang, pala, gambir, biji kopi, petai cina, kecombrang, jengkol dan beberapa produk lain yang memiliki pasar cukup luas di beberapa negara.
Ia mengatakan potensi ekspor tersebut harus terus ditingkatkan salah satunya dengan memperkuat hilirisasi produk pertanian di daerah sehingga yang diekspor bukan lagi komoditas mentah.
"Kayu manis misalnya, kebutuhan di negara tujuan itu adalah yang sudah diolah menjadi bubuk. Demikian juga dengan karet. Kalau kita bisa membawa investor untuk membangun pabrik di Sumatera Barat, nilai produknya tentu akan lebih tinggi," katanya.
ADVERTISEMENT
Ke depan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait ditugaskan untuk mulai mengarah mempersiapkan program untuk hilirisasi produk pertanian seiring dengan visi misi yang dijabarkan dalam RPJMD 2021-2026 yang juga fokus pada sektor pertanian.
Lebih lanjut Mahyeldi mengatakan sejalan dengan upaya meningkatkan volume ekspor, harus didukung pula dengan ketersediaan pelabuhan laut yang memadai.
"Pelabuhan Teluk Bayur cocok dengan deskripsi itu tetapi saat ini masih ada kendala yaitu ukuran crane yang kecil sehingga tidak bisa mengangkat kontainer besar," ujarnya.
"Kita berharap Pelindo II bisa mencarikan solusi hal ini sehingga ekspor produk asal Sumbar bisa berjalan dengan baik," sambungnya.