Sering Dialami Perempuan, Kenali Penyebab Varises dan Cara Mengatasinya

22 September 2022 9:27 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi varises pada kaki. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi varises pada kaki. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ladies, apakah kamu pernah mengalami varises? Tidak hanya mengganggu penampilan karena terlihat menonjol, varises juga menimbulkan rasa kurang nyaman dan gatal. Mengutip Cleveland Clinic, varises adalah kondisi di mana pembuluh darah vena membengkak dan melebar akibat penumpukan darah. Varises umumnya terlihat di sekitar kaki; baik itu di area tungkai atau pun paha karena adanya tekanan saat berjalan atau berlari.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Women's Health, perempuan ternyata berisiko lebih tinggi memiliki penyakit ini dibandingkan laki-laki. Hal ini terjadi karena hormon perempuan cenderung mengendurkan dinding pembuluh darah yang membuat katup lebih rentan bocor. Hormon ini dapat disebabkan oleh kehamilan, sindrom pramenstruasi, hingga menopause.
Lantas, apa penyebab dan faktor risiko munculnya varises? Berikut telah kumparanWOMAN rangkum selengkapnya di bawah ini.

Penyebab varises

Varises kaki. Foto: Shutterstock
Merujuk NHS, varises terjadi ketika katup vena tidak berfungsi dengan baik. Di dalam pembuluh darah, terdapat katup vena yang terbuka sebagai akses aliran darah dan kemudian menutup untuk mencegahnya mengalir ke belakang.
Apabila dinding vena meregang dan kehilangan elastisitasnya, kondisi ini menyebabkan katup melemah, sehingga terjadi aliran balik darah dan berkumpul di vena. Hal ini menyebabkan pembengkakan dan pelebaran dari pembuluh vena (varises).
ADVERTISEMENT

Faktor risiko varises

Tak hanya jenis kelamin saja yang menjadi faktor risiko varises. Adapun faktor lain yang meningkatkan risiko penyakit varises sebagai berikut:

1. Memiliki riwayat keluarga

Sebuah penelitian mengungkapkan, sebagian perempuan mengalami varises karena riwayat varises yang dialami orang tuanya. Sementara penyebab pastinya masih belum diketahui.

2. Duduk atau berdiri terlalu lama

Duduk atau berdiri untuk waktu yang lama dapat meningkatkan risiko varises, terutama selama lebih dari 4 jam dalam suatu waktu. Kondisi ini dapat membuat pembuluh darah bekerja lebih keras melawan gravitasi untuk memompa darah ke jantung.

3. Obesitas

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menekan pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, serta meregangkan katup dan dinding rahim. Perempuan yang memiliki obesitas berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini dibandingkan perempuan dengan berat badan yang ideal.
ADVERTISEMENT

4. Sedang hamil

Ilustrasi sindrom kaki gelisah ibu hamil. Foto: Shutter Stock
Selama masa kehamilan, volume darah yang dipompa melalui tubuh akan meningkat untuk mendukung sang janin. Darah yang meningkat menyebabkan pembuluh darah menjadi bengkak.
Biasanya, tampilan dan ukuran varises bisa hilang setelah melahirkan. Namun, pada beberapa perempuan, penyakit ini bisa bertahan lebih lama atau bahkan tidak hilang sama sekali.

5. Faktor usia

Seiring bertambahnya usia, katup di pembuluh darah dapat melemah dan tidak berfungsi dengan baik. Otot besi akan membantu menekan pembuluh darah dan mengirim darah kembali ke jantung saat kamu berjalan.

Cara mengatasi varises

Ilustrasi kaki wanita Foto: Shutter Stock
Dalam beberapa kasus, varises yang parah dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya pembekuan darah, yaitu kondisi di mana darah menggumpal atau membeku guna menutup dan memulihkan luka. Untuk mencegahnya, kamu perlu mengetahui cara mengatasi varises.
ADVERTISEMENT

1. Pada gejala ringan

Jika gejala varises yang kamu alami masih tergolong ringan, beberapa dokter akan menyarankan untuk melakukan perawatan sendiri di rumah. Kamu bisa menggunakan stoking kompresi untuk dipakai setiap hari dan dilepas di malam hari untuk membuat aliran darah di kaki lebih baik. Cara ini dapat membantumu mengatasi gejala varises ringan dan membantu mencegah pembentukan varises baru.
Jika stoking kompresi tidak berfungsi, kamu bisa mendiskusikan dengan dokter untuk melakukan prosedur non-bedah, seperti skleroterapi, yaitu pengobatan yang dilakukan dengan cara menyuntikkan larutan ke dalam pembuluh vena. Hindari berdiri terlalu lama dan luangkan waktu untuk mengistirahatkan kaki serta rutin berolahraga untuk mencegah beban berlebih pada pembuluh vena.

2. Pada gejala berat

Dilansir dari Hopkins Medicine, varises yang parah pada akhirnya dapat menimbulkan penyakit deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam, yaitu penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena dalam. Gumpalan darah dapat menyebabkan gejala seperti, nyeri, bengkak, kram, dan perubahan warna kulit pada daerah yang terkena.
ADVERTISEMENT
Trombosis vena dalam bisa menjadi fatal karena gumpalan ini dapat lepas dan ikut dengan aliran darah ke paru-paru yang menimbulkan emboli baru, yaitu penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru. Kondisi ini dapat berujung pada kematian jika tidak segera ditangani dokter dengan perawatan yang tepat.