Ingin Jadi Influencer yang Dilirik Brand? Pahami Dulu 5 Hal Ini

24 Agustus 2019 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi influencer perempuan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi influencer perempuan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Semakin besarnya pengaruh digital, banyak brand yang mulai mengandalkan promosi melalui media online sebagai platform utama dalam meningkatkan penjualan bisnis mereka. Salah satunya, pengembangan bisnis melalui influencer, yang kini memang tengah berkembang pesat di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, menjadi seorang influencer yang dekat dengan brand bukanlah hal yang mudah. Banyaknya influencer yang ada di Indonesia, membuat brand menjadi lebih 'teliti' dalam memilih influencer untuk menjadi bagian dari wajah mereka.
Lalu, apa yang bisa membuat seorang influencer tampak beda dari yang lain?
"How to be you but impactful? Menjadi influencers yang punya dampak baik tak serta-merta sesimpel memiliki jumlah pengikut yang banyak saja," ungkap Rio Adiguna, Senior Strategic PopStar, di GoWork Plaza Indonesia, Jumat (23/8).
PopStar sendiri adalah sebuah marketing influencer platform yang sudah memiliki lebih dari 200 ribu influencers dari beragam kategori. Mulai dari fashion, beauty, lifestyle, travel, mom, dan masih banyak lagi.
PopStar menjadi platform yang menghubungkan antara brand dan influencer tertentu dalam menjalin kerjasama. Sehingga brand tidak perlu kesulitan untuk mencari dan memilih influencer yang sesuai dengan brand mereka.
ADVERTISEMENT
Sebagai platform penghubung brand dan influencer, PopStar pun membagikan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang influencer agar 'dilirik' oleh sebuah brand. Dijelaskan oleh Rio Adiguna, Senior Strategic PopStar, ini lima hal yang perlu Anda perhatikan. Apa saja?
Kenali diri sendiri
Ilustrasi perempuan single Foto: Shutterstock
"Anda harus percaya bahwa setiap influencer pasti punya keunikan masing-masing. So, how to be you?" jelas Rio.
Ia menambahkan, media sosial seperti Instagram adalah sebuah platform yang bebas--yang artinya semua orang bisa masuk dan bergabung. Maka Anda harus mengenali diri sendiri dulu, apa hal yang ingin Anda bagikan? Apa hal yang akan Anda lakukan secara konsisten?
"Ada influencers yang menggunakan Instagram sebagai update untuk kehidupan sehari-hari, sebagai portfolio, fashion, beauty, travel, parenting. Anda mau yang mana?" tambahnya.
ADVERTISEMENT
Mengenal siapa target audience
Ya, siapa yang ingin Anda berikan pengaruh? Hal ini perlu dilakukan guna untuk memberi 'insights' kepada brand bahwa Anda punya pengikut tetap dengan target audience tertentu.
"Konten yang fokus dengan audience cenderung memiliki konten yang lebih menarik perhatian, dan tentunya inspiring," jelas Rio.
Misalnya, Anda memfokuskan untuk beauty, maka Anda konsisten menghadirkan konten yang berbau kecantikan. Atau Anda adalah seorang ibu muda, maka target audience adalah ibu muda lainnya, dan Anda aktif memberikan tips serta kehidupan tentang dunia parenting.
"Contoh kasus, seperti aktris Shareefa Daanish, di dalam Instagram-nya, dia memang suka fashion. Tapi Instagram juga dipakai untuk share keluarga. Ini jadi poin tambahan untuk brand yang berhubungan dengan keluarga untuk mengajak kerjasama," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Personality
Ilustrasi influencer perempuan. Foto: Shutterstock
Seperti namanya, influencer pasti akan memberikan pengaruh. Jika Anda ingin dekat dan dilirik brand, pengaruh tersebut harus berbau hal yang positif.
Hal ini juga berhubungan dengan karakter dari seorang influencer, menjadi sosok yang memiliki banyak pengikut, Anda juga secara tidak langsung 'dituntut' menjadi seseorang yang bisa membantu memberikan informasi bermanfaat.
Engagement
Berkaitan dengan karakter seorang influencer, brand pun akan melihat bagaimana cara seorang influencer berkomunikasi dengan audience-nya.
"Apakah ia aktif memberikan informasi yang membantu? Apakah ia mau menjawab pertanyaan dari followers-nya? Jadi nggak cuma punya banyak followers, tapi engagement dia terhadap audiences juga harus bagus," papar Rio.
Keunikan yang tetap relevan
Ilustrasi influencer perempuan. Foto: Shutterstock
Menjadi unik dan berbeda dari yang lain memanglah hal yang baik. Namun, perlu diperhatikan, apakah keunikan tersebut bisa diterima oleh semua orang?
ADVERTISEMENT
"Unique is good, tapi untuk bisa dekat dengan brand, apakah keunikan itu cukup relevan dengan apa yang sedang tren di sosial media? Nah, jadi sebenarnya seorang influencer nggak masalah untuk terus mengikuti tren asalkan dengan cara masing-masing," jelasnya.