Influencer Ketahuan Suka Beli Paper Bag Kosong Brand Mewah Demi Konten

23 Oktober 2020 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Influencer Ketahuan Suka Beli Paper Bag Kosong Brand Mewah Demi Konten. Foto: dok. Christie's
zoom-in-whitePerbesar
Influencer Ketahuan Suka Beli Paper Bag Kosong Brand Mewah Demi Konten. Foto: dok. Christie's
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi kebanyakan orang, terutama mereka yang berprofesi sebagai influencer atau content creator, media sosial bisa menjadi ladang bisnis yang menguntungkan. Oleh karena itu tak heran kalau mereka rela melakukan berbagai hal demi menarik perhatian dan meraih kepopuleran.
ADVERTISEMENT
Uniknya, Sarah (Bukan nama sebenarnya), pemilik online shop asal Filipina yang menjual koleksi barang fashion mewah, mengaku banyak influencer atau selebgram yang minta hanya dibelikan kantung belanja kosong dari beberapa brand mewah, seperti kotak Hermes hingga Tiffany &Co.. Rupanya trik ini dilakukan supaya foto yang diunggah oleh para selebgram terkesan mewah karena mereka bisa memamerkan barang belanjaan dari label-label fashion ternama dunia.
Sarah tak tahu pasti para pembelinya itu berasal dari mana karena pelanggannya sudah tersebar di berbagai kota besar, seperti Amerika Serikat, Makau, Filipina, dan Malaysia. "Kebanyakan pembeli saya adalah blogger, influencer, atau model yang cukup terkenal di Instagram atau platform lain," ungkap Sarah seperti dikutip dari Input Mag.
ADVERTISEMENT
Selain itu, awalnya Sarah juga tidak paham jika ternyata permintaan pembelian kantung belanja ini dimanfaatkan untuk membuat konten di media sosial. Ia hanya mengira kotak atau kantung belanja tersebut akan didaur ulang, digunakan untuk menyimpan barang di rumah, atau sebagai bungkus kado pada kerabat atau keluarga.
"Awalnya saya pikir mereka beli untuk menyimpan barang di rumah, atau didaur ulang untuk dijadikan bungkus kado. Saya tidak tahu kalau kantung belanja tersebut dipakai untuk pemotretan foto di Instagram sampai akhirnya saya melihat sendiri," pungkasnya.
Suatu hari, Sarah penasaran. Lewat sistem pembelian di tempatnya, ia pun mengecek username dari salah satu pembeli. Setelah ditelusuri, ternyata username itu mengarah pada akun selebgram yang memiliki lebih dari 200 ribu pengikut dan ia baru saja mengunggah video unboxing kotak perhiasan merk Pandora di Instagram.
ADVERTISEMENT
"Dia menggunakan salah satu kotak Pandora yang dia beli dan kantung-kantung belanja lainnya jadi background (saat unboxing). Saya tidak tahu dari mana dia dapet perhiasannya, tapi saya yakin boks tersebut dia beli di tempat saya," jelasnya.
Dalam wawancaranya bersama Input Mag, Sarah tak mau menyebutkan nama selebgram tersebut karena berisiko terhadap bisnis yang ia jalani. Namun ia mengatakan bahwa tidak sedikit selebgram yang melakukan hal sama. Bahwa beberapa selebgram membuat konten-konten mewah di media sosial menggunakan kantong dan boks kosong dari brand ternama. Tapi kantong tersebut tidak didapatkan langsung dari Louis Vuitton atau Gucci seperti ketika mereka membeli produknya langsung, melainkan mereka membelinya secara online melalui toko tidak resmi seperti milik Sarah atau e-commerce lainnya, seperti eBay atau Poshmark.
ADVERTISEMENT

Media sosial jadi ajang pamer kekayaan dan kepopuleran

Jadi ungkapan 'Fake it, 'till you make it' sepertinya memang cocok untuk menggambarkan cerita para influencer yang membeli kantung belanja brand mewah demi membuat konten di media sosial. Menurut Kathryn Murphy, kandidat PhD di Universitas Sheffield Hallam, Inggris, estetika adalah segalanya untuk menarik perhatian di media sosial dan memamerkan status ekonomi.
"Banyak influencer berusaha untuk menampilkan status ekonomi mereka secara simbolis. Peristiwa ini diinisiasi oleh akun Rich Kids of Instagram, akun yang suka menunjukkan pemuda-pemuda kaya di seluruh dunia yang suka memamerkan gaya hidup mewah, koleksi mobil dan barang fashion atau momen liburan mewah," ungkap Kathryn.
Tapi usaha para influencer yang membeli kantung atau boks brand mewah itu tidak sia-sia. Sebab menurut Sarah ada seorang influencer asal Australia-Filipina yang kerap belanja barang tersebut dan mengunggah foto-foto dengan kantung yang dibeli, kini berhasil menarik perhatian dan bekerja sama dengan pihak brand.
ADVERTISEMENT
"Dia sekarang disponsori oleh brand-nya yang asli, tapi dulu saya tahu dia sering memalsukan foto-fotonya di Instagram supaya terlihat kaya karena bisa membeli barang-barang branded," jelasnya. Menurut Sarah, influencer tersebut sekarang sudah sukses dan punya jutaan pengikut.
Ilustrasi foto dikelilingi paper bag dari brand mewah. Foto: dok Instagram/ @kendalljenner
Tama Leaver, penulis buku asal Australia mengungkapkan bahwa pengambilan foto dengan tas dari desainer mewah itu tidak mengharuskan para influencer untuk menunjukkan isi di dalamnya. Mereka hanya membiarkan pengguna menafsirkan sendiri apa yang di dalam tas atau boks tersebut. Dan seringnya banyak yang berhasil memberikan kesan kaya, mewah, dan fashionable dengan mengunggah foto bersama deretan kantung belanja atau kotak dari label fashion mewah.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: