5 Tipe Rekan Kerja yang Menyebalkan dan Cara Menghadapinya

3 Februari 2020 9:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rekan kerja toxic  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rekan kerja toxic Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam bekerja, tidak semuanya berjalan mulus dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk mencapai sebuah kesuksesan, selalu saja ada halangan yang dihadapi salah satunya adalah dari rekan kerja.
ADVERTISEMENT
Ya, tak dapat dipungkiri bahwa memiliki rekan kerja yang menyebalkan memang cukup mengganggu. Dituturkan oleh penulis buku 'Career and Corporate Cool' Rachel C. Weingarten, dalam bekerja, kita banyak menghabiskan waktu dengan orang-orang yang mungkin tidak sependapat dan sepemikiran dengan kita, meski demikian kita harus bekerja sama untuk mewujudkan sebuah tujuan perusahaan.
"Kita tidak dapat mengabaikannya, karena hal itu akan berpengaruh kepada masa depan dan karier kita," jelas Rachel.
Melansir Cosmopolitan, sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Washington, Amerika Serikat, menemukan bahwa bila ada satu orang saja yang bersikap menyebalkan di kantor dapat mempengaruhi seluruh anggota tim lainnya, maka semakin sulit untuk berbuat baik. Menurut penulis buku 'Toxic People' Marsha Petrie Sue, hal ini menjadi isu utama pada setiap tempat kerja.
ADVERTISEMENT
"Kesalahan terbesar adalah memperlakukan seluruh orang-orang di kantor dengan perlakuan yang sama. Sikap rekan kerja yang berbeda-beda membutuhkan penanganan yang juga berbeda," jelas Marsha.
Lantas, seperti apa tipe rekan kerja yang menyebalkan dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan berikut ini.

1. Berlagak seperti bos

Ilustrasi bertingkah seperti bos. Foto: Pixabay.
Pada beberapa kasus, ada rekan kerja yang bersikap seperti bos daripada seorang rekan. Mereka menyuruh Anda melakukan berbagai pekerjaan, berani memerintah dan mengoreksi pekerjaan Anda tanpa diminta. Yang paling menyebalkan, mereka bahkan bisa membagi tugas seenaknya tanpa berdiskusi dengan rekan satu tim lainnya.
Bila Anda mengalami hal ini, jangan ragu untuk bicara langsung kepadanya. Jelaskan bahwa posisi anda di kantor adalah seimbang. Bila hal ini masih terjadi, mungkin ada baiknya bicara langsung kepada atasan. Sebaiknya, tidak perlu dibesar-besarkan, cukup jelaskan secara sederhana dan lakukan diskusi dengan seluruh anggota tim untuk mencari solusinya.
ADVERTISEMENT

2. Rekan kerja 'penjilat'

Tipe rekan kerja seperti ini akan melakukan segala cara demi terlihat baik di depan atasan. Contohnya, dia akan mengaku pekerjaan yang dilakukan oleh tim adalah pekerjaannya. Dia akan memanfaatkan anggota tim lainnya untuk kepentingannya sendiri hingga rela melakukan apapun demi memberikan kesan baik agar menjadi anak kesayangan atasan.
Melansir Pay Scale, bekerja dengan tipe orang yang seperti ini lama-kelamaan akan membuat kita putus asa dan frustrasi. Kita pun sebaiknya jangan diam saja, ajak dia bicara empat mata dan jelaskan bahwa hal tersebut cukup mengganggu Anda dan rekan kerja lainnya. Tak ada salahnya melakukan konfrontasi, namun lakukan dengan cara yang halus dan tidak menyinggung perasaan rekan kerja.
ADVERTISEMENT

3. Selalu mempersulit orang lain

Ilustrasi rekan kerja toxic. Foto: Shutterstock
Meski sama-sama bekerja di suatu perusahaan yang sama, namun ada rekan kerja yang kerap mempersulit pekerjaan orang lain. Biasanya hal ini terjadi pada divisi lain. Misalnya, rekan kerja ini tak kunjung memberikan approval atau arahan selanjutnya sehingga jadwal kerja yang sudah dibuat menjadi berantakan. Atau, ia enggan menerima saran dan keluhan rekan kerja lainnya dan memilih untuk bekerja dengan caranya sendiri meski merugikan banyak orang.
Tak banyak yang bisa dilakukan bila rekan kerja bersikap seperti ini. Namun Anda bisa membicarakannya pelan-pelan agar ia tidak merasa tersinggung dengan perkataan Anda. Bila tidak mempan, mungkin Anda bisa mendiskusikan hal ini kepada atasan atau manajemen perusahaan.

4. Si tukang gosip

Ilustrasi si tukang gosip, nyinyir, julid. Foto: Shutter Stock
Gosip seputar hal-hal yang terjadi di kantor memang tidak bisa dihindari dan akan terjadi secara alami ketika para karyawan mulai merasa dekat satu sama lain. Faktanya, sedikit bergosip tidak terlalu buruk karena dapat memperkuat ikatan satu tim dan dapat membuat kita lebih produktif dalam bekerja.
ADVERTISEMENT
Tetapi beberapa rekan kerja justru menjadikan ajang gosip sebagai sebuah rutinitas setiap hari. Hal apapun bisa menjadi bahan gosipnya, mulai dari atasan, rekan kerja lainnya, klien hingga rahasia perusahaan. Bila dibiarkan, hal ini akan mengganggu suasana kerja di kantor dan menurunkan integritas karyawan.
Bila Anda terjebak dalam situasi seperti ini,sebisa mungkin tahan niat anda untuk ikut bergosip dengan rekan kerja. Tanamkan di dalam diri bahwa bergosip terlalu banyak akan membuat pekerjaan Anda terganggu dan hubungan dengan rekan lainnya menjadi kurang nyaman.

5. Selalu minta dibantu

Pernahkah Anda dimintai tolong untuk melakukan pekerjaan rekan kerja terus-terusan? Pada dasarnya, membantu pekerjaan rekan kerja lainnya adalah sah-sah saja. Tetapi perlu dipahami, ada perbedaan yang mendasar antara membantu dan mengerjakan pekerjaan orang lain.
ADVERTISEMENT
Rekan kerja yang terus-terusan meminta dibantu nyatanya tak akan meminta bantuan sekali saja, tetapi mungkin bisa berkali-kali dalam sehari. Tentunya hari ini akan menguras waktu dan energi Anda. Akibatnya pekerjaan yang anda lakukan pun menjadi tidak maksimal.
Yang bisa Anda lakukan adalah memberikan petunjuk bahwa Anda tengah sibuk mengerjakan pekerjaan Anda. Bila perlu, cukup jawab pertanyaannya dengan singkat dan berikan respons agak lama ketika ia minta dibantu. Anda pun bisa mengatakan kepadanya dengan lantang bahwa Anda tengah sibuk dan tidak memiliki waktu untuk membantunya. Secara perlahan, rekan kerja akan mengerti dan mencari cara lain untuk menyelesaikan pekerjaannya.