5 Ibadah yang Tetap Bisa Dilakukan saat Haid di bulan Ramadhan

30 April 2020 5:12 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibadah yang bisa dilakukan perempuan ketika menstruasi selama Ramadhan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ibadah yang bisa dilakukan perempuan ketika menstruasi selama Ramadhan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat Ramadhan tiba, umat Islam akan berlomba-lomba beribadah dan mencari keridaan Allah SWT. Tak terkecuali, bagi para perempuan Muslimah yang beriman kepada-Nya.
ADVERTISEMENT
Namun, di bulan yang suci ini, akan ada waktunya bagi kita untuk tidak menjalankan puasa, karena tengah menstruasi atau haid. Meski ingin menuntaskan puasa hingga akhir, kita terpaksa berhenti sejenak, hingga telah kembali bersuci.
Meski begitu, sebenarnya, kita tetap bisa melakukan berbagai amalan ibadah lain di bulan Ramadhan ini. Di antaranya, dengan mengingat Allah SWT, menimba ilmu, bersedekah, hingga berbakti kepada orangtua. Kegiatan-kegiatan ini tetap bisa dilakukan dengan sebaik mungkin, terlepas dari apakah seorang perempuan sedang haid ataukah tidak.
Maka, ada baiknya kalau kita tidak menyia-nyiakan waktu yang ada dan tetap beribadah di Ramadhan ini. Lebih lengkapnya, berikut lima contoh amal ibadah yang tetap bisa kita lakukan, walau sedang menstruasi di bulan puasa.
ADVERTISEMENT
1. Berzikir atau mengingat Allah
Sekalipun sedang menstruasi, ini tidak menghalangi kita untuk berzikir atau mengingat Allah SWT. Amalan ini bisa dilakukan kapan saja dan sesering mungkin, agar kita bisa semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Jangan lupa, ada berbagai jenis zikir yang bisa dibaca untuk mengagungkan nama Allah. Misal, bacaan tasbih (subhanallah), tahmid (alhamdulillah), tahlil (la ilaha ilallah, takbir (Allahuakbar), dan sebagainya.
Perempuan beribadah di rumah saat Ramadhan. Foto: Shutter Stock
2. Mencari ilmu
Menurut situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), perempuan yang sedang haid atau menstruasi ketika Ramadhan disarankan untuk mencari ilmu, baik secara otodidak maupun melalui guru. Sebab, mencari ilmu adalah kegiatan yang wajib dalam agama Islam, sekaligus membawa manfaat yang besar bagi diri sendiri dan orang lain. Kegiatan ini dianggap sebagai ibadah yang bahkan bisa disetarakan dengan jihad atau berjuang di jalan Allah.
ADVERTISEMENT
"Belajarlah ilmu, sesungguhnya belajar ilmu karena Allah adalah suatu bentuk ketakwaan. Mencari ilmu adalah ibadah, menelaahnya adalah tasbih, dan mengkajinya adalah jihad." (HR Ad-Dailami)
3. Berbakti kepada orang tua
Saat Ramadhan berlangsung maupun tidak, berbakti kepada orangtua adalah hal yang selalu dianjurkan dalam Islam. Pentingnya berbakti kepada orangtua juga diungkapkan dalam Al-Quran, termasuk seperti disebutkan dalam surat Al-Isra ayat 23, yang artinya:
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."
ADVERTISEMENT
Maka, dalam momen Ramadhan ini, kita bisa mencoba semakin banyak berbakti kepada orang tua. Bagi mereka yang tinggal jauh dengan orang tua, bisa mencoba menghubungi lewat telepon atau pun sambungan lainnya. Sementara, bagi yang tinggal dekat, kita bisa mencoba untuk menyenangkan hati mereka dengan cara-cara yang disukainya.
Ilustrasi membaca Al-Quran. Foto: Unsplash
4. Membaca dan menghafal Al-Quran
Salah satu amalan yang dianjurkan ketika Ramadhan adalah membaca Al-Quran. Membacanya akan membawa kepada ketenangan hati dan kebaikan yang berlipat, juga mendatangkan pahala kepada orang yang belum memahami artinya sekalipun.
Ustazah Bunda Ratu Abis, penceramah yang biasa berdakwah di daerah Pondok Kelapa, Bekasi, mengatakan bahwa ada beberapa pendapat mengenai hukum membaca Al-Quran bagi perempuan yang sedang menstruasi. Mengikuti Imam Maliki, perempuan yang sedang haid boleh membaca Al-Quran, tak seperti orang yang sedang berada dalam keadaan junub (keadaan kotor yang membuat seseorang harus mandi wajib).
ADVERTISEMENT
"Kenapa? Karena haid bisa makan waktu yang panjang, bisa dua minggu, 10 hari. Kalau enggak ngapa-ngapain, enggak ngapalin Al-Quran, bagaimana?" ungkap Ustazah Bunda Ratu Abis kepada kumparanWOMAN pada Selasa (28/4).
Meski demikian, ada juga beberapa pendapat yang menetapkan syarat bila perempuan ingin membaca Quran dalam keadaan menstruasi. Di antaranya, dengan membaca Quran tanpa menyentuh langsung, membaca Quran dengan terjemahannya, maupun menggunakan ponsel atau tablet yang ada konten Al-Quran, tanpa menyentuh mushaf secara langsung. Bila mengikuti pendapat ini, kita tetap bisa membaca Quran, ketika menstruasi di bulan Ramadhan sekalipun.
5. Memperbanyak sedekah
Amalan lain yang dianjurkan saat Ramadhan adalah memperbanyak sedekah dan membuat amal jariyah (amal yang mendatangkan pahala bagi yang melakukan, sekalipun ia sudah berada di akhirat). Ada berbagai jenis sedekah yang bisa kita lakukan di bulan ini, seperti menyumbangkan uang bagi yang membutuhkan dan memberi makan orang yang tidak mampu. Secara khusus, salah satu amalan yang pernah diutarakan oleh Rasulullah adalah dengan memberi makan orang yang berpuasa.
ADVERTISEMENT
"Barangsiapa memberi makan orang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun." (HR. Ahmad)
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.