Wisatawan Lokal Mulai Ramai Kunjungi Kawasan Wisata Baduy

26 Januari 2021 10:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita melintas di Kampung Baduy Luar, Lebak, Banten. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita melintas di Kampung Baduy Luar, Lebak, Banten. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemukiman Suku Baduy di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mulai ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal yang ingin menikmati hari libur di kawasan desa adat tersebut. Mereka mengaku mengunjungi kawasan tersebut untuk menikmati wisata alam dan seni budaya yang ada di sana.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan wisatawan lokal itu datang dari berbagai daerah di Provinsi Banten, seperti Serang, Bayah, Tangerang, dan Pandeglang. Wisatawan yang berkunjung ke kawasan adat ini didominasi dengan kunjungan rombongan wisata.
"Kami datang ke sini bersama rombongan ingin melihat kehidupan warga Baduy, juga menikmati makan durian," kata Tati, warga Bayah, Kabupaten Lebak, sebagaimana dikutip dari Antara.
Pengunjung melihat-lihat cenderamata yang dijual warga di Kampung Baduy Luar, Lebak, Banten. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Selama ini kawasan pemukiman Suku Baduy di Kabupaten Lebak menawarkan destinasi wisata dengan pemandangan alam serta edukasi seni budaya. Biasanya, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan kehidupan asri ala Suku Baduy yang jauh dari modernisasi.
Masyarakat Suku Baduy menghuni rumah panggung yang terbuat dari atap rumbia dan berdinding bilik bambu. Di pemukiman Suku Baduy juga tak terlihat barang-barang elektronik, penerangan listrik, dan kendaraan. Masyarakatnya juga menolak pembangunan sarana infrastruktur jalan.
ADVERTISEMENT
"Kami merasa senang bisa mendatangi permukiman Baduy dan mereka sangat damai juga mencintai alam dan kehidupannya juga sederhana," ujar Tati.
Tugu Selamat Datang di Baduy, Lebak, Banten. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Ia mengatakan selama ini masyarakat Suku Baduy tidak mengalami kesulitan ekonomi dan pangan di tengah pandemi COVID-19. Produksi pangan seperti padi, pisang, dan umbi-umbian melimpah dari bercocok tanam ladang mereka.
"Kami mengapresiasi kehidupan warga Baduy cukup sederhana, juga persediaan pangan keluarga mencukupinya," ujar Tati.
Sejumlah wanita Baduy beraktivitas di Kampung Baduy Luar, Lebak, Banten. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Sementara itu, Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Desa Kanekes Hudri, mengatakan wisatawan yang mengunjungi pemukiman Suku Baduy harus mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, guna mencegah penularan COVID-19.
Apabila pengunjung tidak mematuhi protokol kesehatan dan 3M, kata dia, maka akan dilakukan teguran oleh petugas. Sebab, selama ini kawasan pemukiman Suku Baduy terbebas dari ancaman penyakit yang membahayakan, termasuk virus corona.
ADVERTISEMENT
Kasus virus corona hingga kini belum ditemukan di masyarakat adat Baduy yang berada di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten. Salah satu alasan mengapa wilayah itu bebas corona, karena masyarakat di sana disiplin dengan protokol kesehatan.
Hal itu lantaran masyarakat Baduy mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan tidak keluar dari daerahnya. Warga Baduy selama ini juga lebih banyak beraktivitas di rumah maupun ladang untuk mengembangkan pertanian mereka.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).