Varosha, "Kota Hantu" yang Pernah Jadi Destinasi Wisata Top Dunia

12 Januari 2020 9:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret kota hantu di Siprus Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Potret kota hantu di Siprus Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kota hantu tidak hanya bisa kamu temukan di Chernobyl, Ukraina. Di Siprus kamu pun bisa menemukan kota serupa yang telah ditinggalkan penduduknya.
ADVERTISEMENT
Kalau Chernobyl menjadi kota hantu karena kecelakaan reaktor nuklir yang menyebabkan ribuan penduduknya mengungsi, berbeda dengan Kota Varosha di Siprus. Kota ini ditinggalkan penduduknya setelah berubah menjadi medan perang ketika tentara Turki menginvasi beberapa puluh tahun yang lalu.
Dilansir berbagai sumber, Varosha dulunya merupakan sebuah kota makmur yang terletak di Farmagusta, Siprus. Sebelum menjadi kota hantu, Varosha nyatanya pernah menjadi destinasi wisata top dunia bagi wisatawan. Varosha menjadi kota resor yang penuh dengan segudang fasilitas mewah yang memanjakan wisatawan.
Potret kota hantu di Siprus Foto: Shutter Stock
Namun, kekerasan antar etnis yang berlangsung selama beberapa dekade membuat mayoritas penduduk Siprus keturunan Yunani dan minoritas penduduk Siprus keturunan Turki mulai mengalami perselisihan.
Perselisihan semakin memuncak tepatnya pada 1974, ketika pemerintah nasionalis Yunani yang berkuasa saat itu mulai melakukan upaya aneksasi atau mencaplok wilayah Pulalu Siprus.
ADVERTISEMENT
Turki pun menganggap hal ini terlalu drastis hingga pada tahun yang sama pasukan Turki menginvasi Siprus. Peperangan berakhir dengan pembentukan negara Siprus Turki di bagian utara pulau itu.
Namun, hal tersebut dianggap sebagai pendudukan ilegal oleh Uni Eropa & PBB. Sejak saat itu, wilayah Siprus dibagi di sepanjang zona penyangga PBB. Akibat hal tersebut, Varosha pun ditinggalkan oleh 35 ribu penduduknya, bahkan hanya dalam waktu semalam.
Potret kota hantu di Siprus Foto: Shutter Stock
Hotel bintang empat ke atas, resor, hingga restoran mewah kini tak ubahnya menjadi sebuah bangunan-bangunan kosong yang ditinggalkan pemiliknya. Tak ada lagi senyum, canda, dan tawa wisatawan yang menghiasi pantai-pantai Varosha.
Bahkan, Varosha kini menjadi tempat yang tak boleh dikunjungi oleh wisatawan. Di sana terdapat papan-papan larangan bertuliskan “Forbidden Zone” atau zona larangan yang tak boleh dimasuki siapa pun.
ADVERTISEMENT
Papan-papan larangan dengan pagar berduri menghiasi beberapa daerah di kota tersebut dan tak terhitung jumlahnya. Tak jauh dari pagar-pagar itu juga ada pos-pos berisi para penjaga yang akan melarang siapa pun masuk ke daerah tersebut, bahkan untuk sekadar berfoto. Hal ini dikarenakan Varosha masih menjadi salah satu zona militer.
Potret kota hantu di Siprus Foto: Shutter Stock
Menurut salah satu penduduk kota Varosha yaitu Vasia Markides, kota ini tak ubahnya menjadi sebuah kota hantu.
"Kamu akan melihat bagaimana alam mengambil alih (Varosha). Semak-semak berduri telah membanjiri seluruh 6 kilometer persegi. Ada pohon-pohon yang tumbuh di ruang tamu. Ini adalah kota hantu," kata Markides, seperti dikutip dari BBC.
Potret kota hantu di Siprus Foto: Shutter Stock
Kini, setelah hampir 40 tahun ditinggalkan, Varosha tetap menjadi salah satu reruntuhan modern terbesar yang ada, selain Chernobyl.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, mengutip AFP, di waktu yang akan datang Varosha rencananya akan dibangun ulang menjadi sebuah resor mewah bagi wisatawan. Turkish Republic of Northern Cyprus (TRNC) mengumumkan bahwa Varosha tersebut akan segera dibuka kembali untuk wisatawan.
Bagaimana menurutmu?