Mengenal Junjung Duli, Tradisi Kesultanan Deli untuk Rayakan Idul Adha

12 Agustus 2019 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah keluarga kesultanan Deli memberi penghormatan kepada Pemangku Kesultanan Deli, Tengku Hamdy Osman Deli Khan Al-Haj, Gelar Tengku Raja Muda Deli, pada prosesi "Menjunjung Duli" di Istana Maimun. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah keluarga kesultanan Deli memberi penghormatan kepada Pemangku Kesultanan Deli, Tengku Hamdy Osman Deli Khan Al-Haj, Gelar Tengku Raja Muda Deli, pada prosesi "Menjunjung Duli" di Istana Maimun. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Pada 11 Agustus 2019, umat Islam di seluruh dunia merayakan Hari Raya Idul Adha atau biasa dikenal dengan Lebaran Haji. Tak hanya sekadar menyembelih hewan qurban, ada beragam tradisi yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia untuk merayakan Hari Raya Idul Adha.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja tradisi Junjung Duli, yang dilakukan Kesultanan Deli dan masih terus dipertahankan hingga ratusan tahun. Junjung Duli merupakan kegiatan yang hampir serupa dengan open house, tapi bedanya dilakukan oleh Sultan Deli dan dilaksanakan di Istana Maimun.
Masyarakat saat menikmati sajian lontong pada tradisi Junjung Duli. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Aktivitas Junjung Duli di Istana Maimun dimulai setelah Sultan Deli selesai menjalankan salat Idul Adha ataupun Idul Fitri di Masjid Raya Medan. Nuansa melayu terasa begitu kental, para pejabat istana dan pasukan pengawal sultan kompak menggunakan kostum khas kerajaan Melayu.
Kegiatan Junjung Duli diawali dengan penghaturan sembah yang dilakukan kepada Sultan Deli oleh pejabat istana, tokoh adat dan masyarakat, khususnya kelompok pria.
Masyarakat saat menikmati sajian lontong pada tradisi Junjung Duli. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Setelah itu, giliran Sultan Deli yang bangkit untuk menemui kelompok wanita yang terdapat di bagian belakang. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kesultanan Deli kepada kaum hawa.
ADVERTISEMENT
Usai bersalaman, sang sultan mengajak masyarakat yang hadir untuk makan bersama menikmati menu lontong berisi rendang daging. Masyarakat yang hadir saat itu tampak lahap menyantap hidangan yang disediakan pihak istana.
Masyarakat saat menikmati sajian lontong pada tradisi Junjung Duli. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Datok Empat Suku Kesultanan Deli, Aidil Fredy Abraham, menyebut kegiatan menjunjung Duli, merupakan rutinitas yang dilaksanakan dari tahun ke tahun.
"Dari zaman pendahulu kita sampai sekarang (Junjung Duli dilaksanakan). Acara ini berlangsung setelah selesai salat Idul Fitri atau Idul Adha, kami akan berkumpul bersama-sama di sini," ujar Aidil, kepada kumparan, Senin (12/8).
Pemangku kesultanan bersalaman dengan masyarakat yang hadir pada kegiatan Junjung Duli. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Lebih lanjut, Aidil mengatakan bahwa makna dari Junjung Duli adalah silaturahim yang dijalin dari pucuk pimpinan, yaitu Sultan Deli ke warganya. Adanya kegiatan Junjung Duli merupakan bukti regenerasi dari Kesultanan Deli untuk mempertahankan budayanya.
ADVERTISEMENT
"Ini juga memberi pemahaman kepada anak kami untuk mengikuti tradisi ini. Supaya dia lihat dan pahami apa yang dibuatnya nanti untuk melestarikan budayanya, sehingga acara ini tidak akan pernah putus dari tahun ke tahun dan zaman ke zaman," pungkas Aidil.
Apa kamu punya tradisi unik untuk merayakan Hari Raya Idul Adha?