Kisah Cupid, Bayi Laki-laki Berpanah Cinta yang Lekat dengan Hari Valentine

2 Desember 2022 7:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cupid. Foto: cggold/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cupid. Foto: cggold/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa yang terlintas di pikiranmu saat mendengar kata cupid? Pasti langsung membayangkan seorang bayi laki-laki yang terbang, sambil memanahkan panah cinta.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana sejarah adanya cupid? Kenapa bayi laki-laki itu dikenal luas sebagai cupid?
Ternyata, cupid memulai kehidupan mitologisnya sebagai pria yang memiliki kekuatan lebih dari dewa mana pun.
“Dalam sumber sastra Yunani yang kami miliki, dia digambarkan sebagai orang yang tak terkalahkan. Jadi, apa pun yang dia inginkan terjadi, terjadilah dan dia menyebabkan bencana,” kata seorang profesor klasik di Universitas Stanford, Richard Martin, seperti dikutip dari TIME.
Ilustrasi cupid. Foto: gorshkovaphoto/Shutterstock
Aslinya, cupid merupakan heartthrob, dan saat ditelusuri kembali ke 700 SM, tokoh legenda ini memiliki nama Eros.
Pada periode Archaic, Eros yang merupakan putra Aphrodite, dewi cinta, berniat akan bermain dengan hati manusia dan dewa untuk menimbulkan kekacauan.
Digambarkan sebagai seorang pemuda di akhir masa remajanya, dia dianggap tampan dan mengancam, karena dia akan menggunakan kekuatannya untuk membuat orang jatuh cinta.
ADVERTISEMENT
Namun, di Hippolytus, drama abad ke-5 SM oleh Euripides, gagasan tersebut terkesan menakutkan, karena Eros dapat memaksa orang yang salah untuk jatuh cinta.
Ilustrasi cupid. Foto: Irina Zharkova31/shutterstock
"Ini lebih seperti dia membuat Anda jatuh cinta, dan itu bisa menyebabkan tragedi," ujar Richard Martin.
Hingga akhirnya sesuatu yang aneh terjadi pada sekitar abad ke-4 SM. Orang-orang mulai terintimidasi oleh pria yang kuat secara seksual dan mengendalikan ini, hingga dapat membuat orang saling mencintai.
Namun, seiring berjalannya waktu, status sosial perempuan di Athena turun drastis dan cerita Eros semakin dikaitkan dengan cerita tentang ibunya, Aphrodite.
“Cara untuk membatasi dan meredakan Eros adalah dengan terus membuatnya kekanak-kanakan. Dia bisa terkendali, hanya karena diingatkan bahwa dia adalah putra dari Aphrodite tanpa kekuatan apa pun,” kata Richard Martin.
Ilustrasi Aphrodite. Foto: Zwiebackesser/Shutterstock
Sebab, berdasarkan keinginan ibunya, daripada membuat kekacauan, ia ingin anaknya menggunakan kekuatannya untuk menciptakan hubungan antar manusia.
ADVERTISEMENT
Ketika era Romawi dimulai dan orang Yunani mulai dianggap canggih secara budaya, banyak dari mitologi Yunani ini diadopsi oleh para penguasa baru.
Saat orang Romawi mulai mempercayai mitologi Eros, para penguasa memilih untuk membawa literasi Eros sebagai dewa yang lebih baru, menjadi anak kecil yang lucu dan mereka menamainya dengan nama Cupid.
Cupid sendiri merupakan sinonim untuk Eros dan memiliki arti keinginan.
Ilustrasi cupid. Foto: cggold/Shutterstock
Bagi orang Romawi, karakter Cupid selalu menjadi anak laki-laki kerub yang mengikuti keinginan ibunya untuk membuat orang jatuh cinta.
Bukan hanya orang Romawi yang terobsesi dengan penggambaran Cupid dalam bahasa Yunani. Berabad-abad kemudian, pelukis Renaisans menggunakan citra ini dan menggambarkan sosok Cupid sebagai seorang anak.
ADVERTISEMENT
Ini terlihat pada tahun 1602 dengan Caravaggio's Cupid, yang memperlihatkan seorang anak laki-laki telanjang dengan sayap dan busur.

Apa Hubungannya Cupid dengan Hari Valentine?

Ilustrasi Valentine Foto: Dok. Shutterstock
Cupid sendiri kini sering dihubungkan dengan hari valentine. Kira-kira apa hubungannya?
Jadi begini, hari valentine sudah menjadi populer di abad ke-18, dan pada pergantian abad ke-19, Cupid telah dikaitkan karena kemampuannya menciptakan cinta.
Tidak mengherankan bahwa ketika produsen kartu ucapan membuat produknya dengan menyertakan citra Cupid yang terinspirasi oleh seni Renaisans.
Industri ini benar-benar mencapai puncaknya pada tahun 1850-an, setelah kongres memilih untuk menurunkan tarif ongkos kirim dalam upaya menghindari privatisasi layanan pos.
Ilustrasi menulis surat. Foto: Shutter Stock
Reformasi pos ini memungkinkan orang Amerika untuk mengirim dan menerima surat, sementara revolusi industri terus mengalami kemajuan, yaitu teknologi mesin cetak.
ADVERTISEMENT
Jadi, ketika Hallmark mulai memproduksi kartu Hari Valentine pada tahun 1916, produksi massal ini berarti mengirim kartu pos jauh lebih murah dan mudah. Saat Hari Valentine menjadi lebih nyaman, dan membuat citra Cupid terus berkembang.
Hari Valentine tetap menjadi salah satu dari dua hari libur terbesar Hallmark, bersama dengan Natal, sejak perusahaan didirikan sebagai perusahaan kartu pos pada 1910. 7Faktanya, di seluruh industri, sekitar 145 juta kartu Hari Valentine dikirim setiap tahun.
Meskipun tradisi Romawi dan Yunani meninggalkan kesan Cupid yang nakal. Namun saat ini, konsepsi Yunani tentang Eros sebagai dewa yang menggunakan kekuatannya untuk menyiksa, bukanlah arti Cupid yang saat ini berkembang luas.