Kenakan Hiasan dari Rambut Nenek Moyang Jadi Tradisi Unik Suku Miao
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain punya tradisi Lotus Feet yaitu mengecilkan ukuran kaki, China juga punya tradisi turun temurun lainnya yang tak kalah unik. Satu di antaranya adalah menggunakan rambut nenek moyang mereka sebagai hiasan di kepala.
ADVERTISEMENT
Ya, suku Miao yang bermukim di wilayah Liupanshui, Provinsi Guizhou, China Selatan ini punya tradisi menggunakan penutup kepala yang terbuat dari rambut kerabat atau leluhur mereka yang sudah meninggal. Mereka akan menyimpan helaian rambut dari sanak keluarga yang sudah tiada dan 'menenun'nya menjadi hiasan kepala.
Setiap hiasan terdiri dari wol, linen dan rambut leluhur yang dipasang pada tanduk binatang yang dibuat dari kayu, kemudian dieratkan menggunakan pita putih. Alhasil, jika dilihat, wignya pun berbentuk tanduk yang besar.
Para wanita juga menyimpan dan mengumpulkan helai demi helai rambut saat menyisir rambutnya. Kemudian ketika sudah terkumpul banyak, mereka akan menyerahkan rambut tersebut kepada anak perempuannya saat menikah.
Hiasan kepala ini tidak dipakai setiap hari, namun hanya dipakai pada acara tertentu saja seperti saat pernikahan atau hari raya. Mereka menganggap tradisi ini menjadi salah satu cara untuk menghormati leluhur mereka.
Dahulu, selain wanita Suku Miao yang menggunakan hiasan kepala, kaum pria pun turut mengenakannya. Namun, lambat laun laki-laki di suku ini meninggalkannya, sementara para perempuan tetap mempertahankannya.
ADVERTISEMENT