Intip Strategi Hong Kong Merebut Perhatian Wisatawan Usai Pandemi COVID-19

29 April 2020 15:53 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi spa bersama tenaga profesional Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi spa bersama tenaga profesional Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dewan Pariwisata Hong Kong memprediksi akan ada perubahan kebiasaan dan preferensi wisatawan usai pandemi COVID-19. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pariwisata Hong Kong YK Pang dalam keterangan resminya, Selasa (28/4).
ADVERTISEMENT
"Secara global, setelah masa pandemi ini selesai, industri pariwisata akan menemukan formula barunya. Kita semua akan melihat adanya perubahan preferensi dan kebiasaan dari para wisatawan ketika mereka ingin berlibur," kata Pang, dalam konferensi pers virtual yang diselenggarakan secara daring, Jumat (24/4).
Dalam keterangan tersebut, ia juga menyebutkan bahwa kelak wisatawan akan menempatkan kondisi kesehatan publik di negara tujuan sebagai prioritas utama.
Peserta melakukan yoga selama Hari Yoga Internasional di kota pesisir Israel, Tel Aviv. Foto: AFP/JACK GUEZ
"Nantinya wisatawan akan lebih memilih untuk melakukan rencana perjalanan jarak pendek dan wisata bertema wellness akan jadi tren baru," tambahnya.
Wellness tourism adalah pariwisata yang berfokus untuk menjaga kesehatan dan kebugaran wisatawan, baik dari segi fisik, mental, atau spiritual. Contoh wellness tourism antara lain spa, yoga, hiking, berkebun, dan berbagai jenis aktivitas lainnya.
ADVERTISEMENT
Wisatawan juga cenderung akan punya standar tersendiri dalam akomodasi perjalanannya. Baik soal tingkat kebersihan hotel, area fasilitas umum, maupun transportasi yang akan digunakan di negara tujuan.
Pelancong juga akan lebih sadar akan harga dan cenderung memilih liburan yang bersifat value-for-money. Setelah lama terisolasi, wisata kesehatan dan alam akan jadi pilihan utama. Ketika memilih tujuan wisata, mereka juga akan lebih memilih destinasi dengan risiko yang lebih rendah terhadap kesehatan.
Seorang petuas keamanan berjaga di lapangan yang kosong dari pengunjung di Hong Kong Disneyland di Hong Kong. Foto: AFP/Ayaka MCGILL
Prediksi inilah yang kemudian dijadikan Hong Kong sebagai acuan dalam memetakan kembali strategi pengembangan bisnis jangka panjang untuk industri pariwisata Hong Kong.
Raymond Chan, Direktur Regional Dewan Pariwisata Hong Kong untuk Asia Tenggara mengatakan bahwa ada potensi pasar yang besar untuk wisata ramah Muslim di Hong Kong. Oleh sebab itu, Hong Kong Tourism Board (Dewan Pariwisata Hong Kong) akan meluncurkan program bertajuk "Jelajah Hong Kong".
ADVERTISEMENT
Program ini ditujukan untuk konsumen Muslim, terutama yang berasal dari Indonesia. Dalam program tersebut, HKTB dan mitra wisata Hong Kong akan mengembangkan dan menyediakan layanan wisata ramah Muslim.
Ilustrasi solo traveler wanita Muslim sedang berselfie (portrait) Foto: Shutter Stock
HKTB juga memprediksi bahwa wisatawan beretnis Asialah yang akan lebih dulu berkunjung ke Hong Kong, ketimbang pelancong lainnya. Sentimen wisatawan juga akan lebih positif terhadap negara di Eropa, seperti Prancis, Kanada, dan Jerman, sehingga wisata internasional di ketiga negara tersebut kemungkinan akan lebih cepat pulih.
Di luar itu, destinasi wisata domestik juga diperkirakan akan tumbuh lebih cepat. Karena perjalanan domestik akan menjadi pilihan utama, tak lama setelah pandemi berakhir.
Persaingan regional juga akan lebih terasa dan makin ketat, karena seluruh otoritas yang bergerak di industri pariwisata akan membuat promosi intensif untuk menarik wisatawan.
Parade karakter Disneyland di Hong Kong Disneyland Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
Oleh karena itu, demi menggaet lebih banyak wisatawan, Hong Kong akan melancarkan strateginya dalam tiga tahap. Tahap pertama atau yang dikenal sebagai fase resilience, Dewan Pariwisata Hong Kong tengah mempersiapkan rencana pemulihan.
ADVERTISEMENT
Apabila keadaan telah menunjukkan tanda-tanda pandemi mulai mereda, Hong Kong akan memulai tahap kedua atau fase recovery. Dalam tahap ini, Hong Kong akan fokus pada pasar lokal (wisatawan domestik).
Langkah ini berguna untuk mempromosikan suasana positif di Hong Kong dan mendorong penduduk setempat untuk menata kembali lingkungan dan budayanya. Pada waktu yang sama, HKTB juga akan meluncurkan promo untuk target pasar tertentu.
Tahap terakhir atau yang disebut juga sebagai Fase Relaunch, Hong Kong akan mulai kembali meluncurkan acara besar. Bersamaan dengan itu, akan ada pula program pariwisata baru yang dihadirkan untuk memperbaiki citra wisata Hong Kong.
Hmm.. Sepertinya menarik. Kamu tertarik berlibur ke Hong Kong usai pandemi COVID-19?
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.