Ini Kode Rahasia yang Diberikan Pilot Saat Terjadi Pembajakan Pesawat

19 Maret 2021 7:07 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pilot. Foto: Dok: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pilot. Foto: Dok: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pilot menjadi sosok yang berperan paling penting selama penerbangan berlangsung. Bukan hanya menerbangkan pesawat hingga sampai di rute tujuan, pilot juga bertanggung jawab menyelamatkan penumpang dan pesawat dari segala kondisi darurat, mulai dari jatuhnya pesawat hingga aksi pembajakan pesawat.
ADVERTISEMENT
Dalam insiden pembajakan, area kokpit pilot selalu menjadi sasaran oleh para pelaku pembajakan. Biasanya, para pelaku berusaha mengambil alih kemudi pilot agar pesawat tersebut berada dalam kendali mereka.
Di banyak kasus, para pembajak akan memaksa pilot untuk membuka pintu kokpit dengan ancaman nyawa kepada awak kabin dan penumpang.
Dalam kondisi mencekam seperti ini, pilot diwajibkan segera mungkin untuk memberikan kode rahasia jika terjadi pembajakan melalui transponder. Transponder adalah pemancar radio di kokpit yang terhubung dengan radar di darat yang dikendalikan Air Traffic Controller (ATC).
Ilustrasi Pilot Foto: Shutter stock
Dilansir ABC News, melalui transponder inilah para pilot yang berada di kokpit memberikan kode rahasia secara diam-diam ketika mereka berada dalam situasi mencekam. Ketika transponder menerima kode dari radar, maka sinyal itu mengirim balik kode squawk mengenai posisi, ketinggian, dan isyarat panggilan dari pesawat tersebut.
ADVERTISEMENT
Lantas, apakah squawk itu? Squawk adalah identifikasi empat digit yang dikirim pilot kepada transponder.
Kode inilah yang membantu menara pengawas mengenali setiap pesawat. Dalam kondisi darurat seperti pembajakan pesawat, pilot akan memberikan kode 7500 kepada transponder.
Setelah kode pembajakan diterima oleh menara pengawas, para kru bandara akan melakukan percakapan dengan pilot dan membantu menyelesaikan situasi tersebut. Namun, cara ini tentu tak mudah lantaran di banyak kejadian awak kabin biasanya terintimidasi, karena mendapat ancaman atau todongan senjata yang diberikan para pelaku.
Para Teroris menyandera petugas Aviation Security (AVSEC) dan penumpang. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Saat situasi ini, seluruh percakapan antara pilot dan pelaku pembajakan akan dipantau oleh menara pengawas. Cara satu-satunya untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah mendaratkan pesawat ke lokasi yang lebih aman.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, kode pembajakan yang diberikan oleh pilot kepada transponder adalah pembuka untuk memberikan sinyal darurat lainnya. Selama berada dalam tekanan, pilot akan menyebut kode '7500' tersebut secara terus menerus yang ia selipkan di setiap percakapan.
Setelah menerima kode ini, petugas Air Traffic Controller (ATC) akan mengatakan sesuatu seperti ''Saya tunjukkan kode bersuara tujuh-lima-nol-nol. Harap konfirmasikan bahwa Anda sengaja melakukannya."
Ilustrasi pilot bertugas menerbangan pesawat Foto: Shutterstock
Untuk mengelabui para pembajak agar tidak mengetahui komunikasi yang dilakukan antara awak kabin dengan petugas kontrol adalah dengan menyebut 'roger' atau 'baik' sebagai konfirmasi dari seorang kru yang berada di bawah tekanan.
Sementara itu, jika pilot mengalami situasi kesulitan komunikasi, mereka akan memberikan kode 7600. Selain memberikan kode berupa angka, pilot juga bisa memberikan sinyal berupa bahasa isyarat melalui sayap pesawat. Cara ini biasanya dapat dilakukan ketika pesawat melakukan pendaratan.
ADVERTISEMENT
Bahasa isyarat yang dilakukan dengan memanfaatkan ayunan flap yang digunakan untuk pengereman pesawat sebagai kode kepada petugas ATC atau keamanan bandara. Dengan begitu pihak otoritas bandara dapat melakukan tindakan yang diperlukan sebagai langkah respons lanjutan.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).