Dorong Pengembangan Wisata Halal, Kemenpar Perkuat Sinergi dengan MUI

14 Oktober 2019 14:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Ketua Umum MUI sekaligus Wakil Presiden Indonesia terpilih KH Ma'ruf Amin Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Ketua Umum MUI sekaligus Wakil Presiden Indonesia terpilih KH Ma'ruf Amin Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain pesona alamnya yang indah, Indonesia masih memiliki banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan salah satunya adalah wisata halal atau halal tourism. Bahkan, beberapa waktu lalu, CresentRating dan HalalTrip menobatkan Lombok sebagai destinasi wisata halal terbaik di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Gelar yang masuk dalam Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) tersebut, juga mengacu pada Global Standar Muslim Index (GMTI). Melihat besarnya potensi wisata halal yang dimiliki Indonesia, Kementerian Pariwisata kemudian semakin fokus untuk mendorong pengembangan wisata halal. Untuk itu, Kemenpar ingin memperkuat sinergi dengan stakeholder terkait salah satunya adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kemenpar dan MUI sinergikan pengembangan wisata halal Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Menurut Ketua Umum MUI sekaligus Wakil Presiden Indonesia terpilih KH Ma'ruf Amin, MUI bersama Kemenpar akan bekerja sama untuk mendorong pengembangan wisata halal sehingga ke depannya diharapkan dapat mendongkrak perekonomian rakyat.
"Segala sesuatu yang berkaitan dengan halal atau syariah, seperti keuangan halal dan ekonomi halal sudah menjadi sistem nasional. Karena itu, MUI juga memiliki kepentingan mengembangkan Halal Tourism. MUI bersama Kemenpar dapat mendorong wisata halal berkembang di Indonesia sehingga dapat mendongkrak perekonomian rakyat," ujar Ma'ruf Amin seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya pada event "The International Halal Tourism Conference" di Golden Palace Hotel, Mataram, NTB beberapa waktu lalu, Ma'ruf Amin juga berharap, fasilitas penunjang wisata halal, seperti restoran halal dan travel halal juga ikut berkembang untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang datang ke destinasi tersebut.
Kemenpar dan MUI sinergikan pengembangan wisata halal Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menilai, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk pengembangan destinasi wisata halal. Bahkan, Indonesia juga dinobatkan sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia.
Tercatat, bahwa Indonesia mengalami peningkatan secara berjenjang dari ranking 6 pada 2015, ranking 4 pada 2016, ranking 3 pada 2017, ranking 2 pad 2018, sampai akhirnya menduduki peringkat pertama GMTI pada 2019.
"Indonesia bahkan terpilih sebagai Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia pada ajang Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019, mengungguli 130 destinasi di dunia," ungkap Arief.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Lombok, NTB, diunggulkan sebagai destinasi wisata halal di Indonesia di mana pada 2015, Lombok memenangkan World Halal Travel Award untuk kategori The World Best Halal Tourism Destination dan The World Best Halal Honeymoon Destination.
Pada 2016, di ajang yang sama, Lombok kembali memenangkan 3 awards untuk kategori World's Best Halal Beach Resort, World's Best Halal Travel Website, dan World's Best Halal Honeymoon Destination.
Di dalam negeri, Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2019 menempatkan Lombok pada peringkat pertama sebagai Destinasi Wisata Halal Unggulan Indonesia. Lombok diikuti daerah lain seperti Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Jakarta, dan Sumatera Barat.
Menpar juga menyampaikan posisi Lombok, NTB, sebagai destinasi wisata halal dapat membuka diri seluas-luasnya terhadap kedatangan wisatawan.
ADVERTISEMENT
"Semenjak Lombok terpilih sebagai The World Best Halal Tourism Destination dan The World Best Halal Honeymoon Destination di World Halal Travel Awards pada 2015, justru pertumbuhan wisatawan pada 2016 justru meningkat, wisman mencapai 32,3 persen sementara wisnus 47 persen," imbuh Arief.
Menteri Pariwisata Arief Yahya Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Sementara itu, Kemenpar juga terus menunjukkan komitmen dan dukungan terhadap Lombok sebagai destinasi pariwisata halal. Salah satunya, melalui pengembangan atraksi wisata Islamic Center Masjid Hubbul Wathan, Mataram, NTB.
Dukungan Kemenpar berupa penatacahayaan lampu (iluminasi) di Islamic Center yang dilaksanakan dalam dua tahap yaitu pada 2016 dan 2019.
Pada 2016, pemasangan lampu dilakukan di menara 99 dan kubah masjid. Sementara itu, pada 2019 dipasang 44 unit untuk menara 66 san 40 unit untuk kubah selasar.
ADVERTISEMENT
"Saat mengunjungi Masjid Raya Hubbul Wathan pada 2015, arsitekturnya indah namun lightingnya kurang bagus. Saya minta kepada Kadispar NTB untuk dibuatkan desain lighting seperti Masjid Nabawi dan harus menggunakan teknologi mutakhir. Saya harap masjid ini dapat menjadi atraksi destinasi wisata di Lombok," kata Arief.