Bukit Buatan Rp 40,2 M di London Dibully, Netizen Sebut Mirip Bukit Teletubbies
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir Evening Standard, bukit buatan bernama Marble Arch Mound setinggi 25 meter tersebut resmi dibuka pada Senin (25/7) lalu. Bukit buatan senilai 2,78 juta dolar AS atau sekitar Rp 40,2 miliar ini awalnya dibangun sebagai atraksi wisata baru bagi warga London di tengah pandemi.
Namun, setelah resmi dibuka, bukit buatan itu malah dibully oleh pengunjung, karena nampak kumuh kala bersanding dengan Marble Arch, serta bangunan klasik lain khas Eropa di sekitarnya.
"(Ke) Marble Arch adalah hal terburuk yang pernah saya lakukan di London," tulis salah seorang pengunjung bernama Emma Wright di Twitter.
Wright bukanlah satu-satunya pengunjung yang meluapkan kekecewaannya terhadap bukit baru tersebut.
“Ini sebenarnya hanya scaffolding yang ditutupi terpal plastik dan mulai besok Anda dapat membayar 8 poundsterling (Rp 161 ribu) untuk menaiki tangga, guna mengagumi persimpangan yang ramai dari ketinggian. Oh Tuhan, ini sangat buruk," lanjut netizen lainnya.
ADVERTISEMENT
Seorang musikus asal California, Amerika Serikat, juga turut bersuara terkait hal itu. Baker mengatakan bahwa sebaiknya pihak pengelola memperbaiki laman website mereka, karena telah menurunkan ekspektasi pengunjung.
"Saya pergi ke Marble Arch Mound hari ini. Biaya pembuatannya 2 juta poun sterling, dan hari ini adalah hari peluncuran, tetapi masih cukup sepi," tulisnya.
Bahkan, ada pula netizen yang membandingkan bukit buatan tersebut dengan grafik video game lawas seperti "Mario 64" dari tahun 90-an.
Pihak Pengelola Bukit Marble Arch Buka Suara
Marble Arch Mound sendiri dirancang oleh firma arsitektur Belanda MVRDV. Bukit buatan rancangan John Nash, ini dirancang dengan scaffolding yang menghadirkan pepohonan seperti taman, serta lanskap rumput
Dewan Westminster yang mengelola Marble Arch Mound mengakui, bahwa ada beberapa elemen yang belum siap untuk pengunjung. Toko, kafe, dan ruang pameran juga belum selesai dibangun.
ADVERTISEMENT
Hal itu pun membuat pihak pengelola dibanjiri dengan tuntutan pengembalian uang (refund) dari pengunjung yang kecewa.
Meski demikian, pihak Dewan mengatakan bahwa wisatawan yang sudah membeli tiket untuk mengunjunginya minggu ini akan ditawari pengembalian uang dan tiket gratis untuk kunjungan lain setelah rumputnya tumbuh.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )