Wanita Ini Terima Transplantasi Telinga Cetak 3D, Hasilnya Mengejutkan

6 Juni 2022 11:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
3DBio Therapeutics \ciptakan implan telinga cetak 3D untuk penderita mikrotia. Foto: Dok. 3DBio Therapeutics
zoom-in-whitePerbesar
3DBio Therapeutics \ciptakan implan telinga cetak 3D untuk penderita mikrotia. Foto: Dok. 3DBio Therapeutics
ADVERTISEMENT
Seorang wanita di AS penderita mikrotia menerima transplantasi daun telinga hasil 3D printed dari selnya sendiri. Daun telinga baru ini dipasang di bagian kanan—bagian yang mengalami mikrotia, dan menyerupai fisik telinga kiri.
ADVERTISEMENT
Praktik ini adalah bagian dari uji klinis untuk penanganan pasien mikroatia oleh perusahan 3DBio Therapeutic. Mereka menciptakan implan bernama Aurinovo, yang merupakan hasil cetak 3D dari sel tulang rawan telinga pasien.
Pengobatan telinga pasien mikroatia biasa melibatkan mencangkkok tulang rawan dari tulang rusuk pasien atau menggunakan bahan sintetis seperti PPE (porous polyethylene). AuriNovo dibentuk dengan mengambil sampel sel di tulang rawan telinga lalu menumbuhkannya di laboratorium.
3DBio Therapeutics menciptakan implan telinga cetak 3D. Foto: Dok. 3DBio Therapeutics
Sel ini digabung dengan campuran kolagen yang kemudian membentuk seperti telinga pasien, menyerupai telinga satunya lagi yang tidak mengalami mikrotia. Implan kemudian dibalut dengan pelindung yang dicetak 3D dan bersifat biodegradable. Pelindung tersebut akan menghilang seiring waktu, dan telinga implan akan menjadi layaknya telinga asli, mulai dari sensasi hingga elastisitasnya.
ADVERTISEMENT
Uji klinis ini melibatkan 11 pasien mikrotia, yang dilaksanakan di California dan Texas.
"Implan AuriNovo memerlukan prosedur bedah yang tidak terlalu invasif dibandingkan dengan penggunaan tulang rawan tulang rusuk untuk rekonstruksi. Kami juga berharap ini menghasilkan telinga yang lebih fleksibel daripada rekonstruksi dengan implan PPE (porous polyethylene)," lanjut Bonilla.

Penyakit Mikrotia

Dilansir dari Healthline, mikrotia adalah kelainan bawaan sejak lahir di mana daun telinga kurang berkembang. Penderita mikrotia dapat mengalami cacat telinga sebelah (unilateral) atau keduanya (bilateral). Sementara menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sekitar 1 dari 2000 hingga 1000 bayi lahir dengan mikrotia.
Ilustrasi telinga berdenging saat hamil. Foto: Shutter Stock
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan terjadinya mikrotia pada seorang bayi. Mulai dari kelainan gen, ibu yang mengkonsumsi obat isotretinoin selama kehamilan, ibu yang diabetes, atau diet ibu yang kekurangan karbohidrat dan asam folat ketika mengandung.
ADVERTISEMENT
Tidak ada isu kesehatan fatal pada penderita mikro. Bahkan organ pendengaran dalam pasien biasanya tidak mengalami kerusakan apa-apa. Namun dapat mempengaruhi percaya diri anak di masa depan.
Implan cetak 3D juga dapat digunakan untuk kondisi lain yang melibatkan tulang rawan, termasuk cacat atau cedera hidung, rekonstruksi payudara, kerusakan meniskus di lutut, atau robekan rotator cuff di bahu.
"Indikasi awal kami fokus pada tulang rawan di bidang rekonstruktif dan ortopedi, dan kemudian jalan kami membangun kemajuan ini untuk berkembang ke bidang bedah saraf dan sistem organ," kata perusahaan itu di situsnya.